Cara Unik Kemukakan Pendapat, Tolak UU Cipta Kerja dengan Sebuah Puisi

8 Oktober 2020, 06:00 WIB
Vivi Yanti Nadir menulis sebuah puisi sebagai bentuk penolakannya terhadap RUU Cipta Kerja /Vivi Yanti Nadir

JURNALPALOPO - Pengesahan RUU Cipta kerja, mendapat sorotan dari sejumlah elemen. Bahkan hal ini disikapi dengan aksi unjuk rasa di berbagai wilayah.

Hal ini turut disikapi Vivi Yanti Nadir, gadis kelahiran Palopo, 15 September 2020. Ia menulis puisi berjudul 'Merdeka yang Terjajah'.

Motto Dream, Effort, Pray and Succes, ayahnya bernama Nadir Abdul Gani dan ibunya Patimasang.

Baca Juga: ShopeePay Perluas Jangkauan ke Lebih dari 500 Outlet Planet Ban

Baca Juga: Begini Doa Setelah Shalat Tahajud yang Diajarkan Rasulullah SAW

Pernah mengikuti sebuah lomba tingkat Kabupaten Kota dengan puisi menggunakan Bahasa Inggris. Saat itu ia meraih juara harapan satu.

Tidak sampai disitu, memasuki bangku perkuliahan, ia tetap melanjutkan hobinya dengan mengikuti lomba-lomba.

Vivi mengikuti lomba antar kampus dengan puisi orasi bertema 'Pertentangan dengan Pemerintahan' dan meraih juara satu.

Sampai saat ini puisi yang dibuat kurang lebih sepuluh. Bakatnya tidak diketahui, karena jarang di publikasikan ke media sosial.

Baca Juga: Cek Fakta Tentang Poin-Poin Penting dalam UU Cipta Kerja yang Beredar adalah Hoaks

Baca Juga: Tidak Terima UU Cipta Kerja Disahkan, Ribuan Mahasiswa dan Buruh Serbu Gedung DPRD Jateng

Tidak hanya itu, Vivi juga sering mengikuti lomba baca puisi melalui media sosial, untuk mencari pengalaman dan menggali lebih dalam kecintaannya dalam membuat ataupun baca puisi.

Dirinya menggeluti seni menulis sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan sudah terbiasa menciptakan cerpen dan puisi.

Vivi yang menginjak usia 24 tahun, merupakan seorang guru di salah satu sekolah di Kota Palopo, tepatnya di MTs Datok Sulaiman.

Saat dimintai keterangan tentang tujuannya menulis ataupun buat puisi, ia mengatakan hal tersebut sebagai wadah untuk mengekspresikan diri.

Baca Juga: Tetap Di Rumah Aja! 3 Kondisi Tempat Ini yang Disukai Virus Covid-19 untuk Menyebar

Baca Juga: Luncurkan Program JPS, Diperuntukan Untuk Siapa? Begini Penjelasan Menaker

Menurutnya, Inspirasinya selalu datang tiba-tiba dan akhirnya punya impian karyanya bisa dibukukan.

"Sebenarnya awal suka buat puisi dan cerpen, untuk sekadar mengekspresikan suasana hati dan keadaan yang sedang terjadi,"ucapnya.

"Ingatlah, walaupun raga sudah mati tapi setidaknya nama dan karya kita masih hidup,"ucap Vivi.

Hingga saat ini impian Vivi, untuk membukukan semua karyanya belum terwujud. Namun ia optimistis suatu saat hal tersebut bakal terealisasi, meskipun membutuhkan proses yang lama.

Baca Juga: Kyai Haji Maimun Zubair, Seorang Ulama Besar Indonesia dan Pesan-pesan Menyentuhnya

Baca Juga: Drama Korea yang Berhasil Raih Rating Tertinggi Slot Selasa Malam, ada Men In A Veil

Berikut ini puisi 'Mereka yang Terjajah' suara hati rakyat, karya Vivi Yanti Nadir.

Masih ingatkah kita akan perjuangan para pahlawan demi meraih kemerdekaan?

Negara kita lahir dari pengorbanan air mata, darah dan nyawa dipertaruhkan demi generasi bangsa, demi anak cucu dan demi sebuah pengakuan tentang kemerdekaan.

Tiga abad lebih, bukanlah waktu yang sebentar. Bisakah kita bayangkan penderitaan para pahlawan dan rakyat di bawah jajahan bangsa asing?

Baca Juga: Duduki Posisi 1 dan 2 Selama Beberapa Minggu di Billboard Hot 100, BTS Kini Jadi Top 40 Lagu Radio

Baca Juga: 27 Kampus di Indonesia Masuk ke Dalam 100 Universitas Terbaik di Asia Tenggara, Berikut Daftarnya

Namun kini, setelah 75 tahun Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Kami harus berjuang melawan ketidakadilan, penindasan, nepotisme, diskriminasi dan mata pisau yang selalu di acungkan ke tubuh rakyat.

Wahai para pengusaha yang di kepalamu ada mahkota kemilau penyilau mata, dengarkan kami, pandanglah kami.

Kami sedang sekarat jangan hanya beradu Teorema dan Logika.

Kami butuh bukti!

Baca Juga: Berhenti Melakukan Kebiasaan Sehari- hari Ini Karena Bisa Merusak Otak

Baca Juga: Poin-poin UU Cipta Kerja Banyak Beredar di Medsos, DPR : Masyarakat Jangan Terprovokasi

Wahai para pahlawan, andai kau bangkit kembali.

Bung, lihatlah bangsa yang pernah kau perjuangkan!

Bung, bangunlah dan ceritakan kembali bagaimana kau meraih kemerdekaan!

Bung, kami sedang melawan saudara sendiri di tanah yang kau perjuangkan.

Baca Juga: Tuai Kontroversi, YG Entertaiment Angkat Suara Terkait Pakaian Jennie di Video Musik Terbaru Mereka

Baca Juga: Berkisah Tentang Romansa Rumah, Drama Monthly House Diperankan Kim Ji Suk dan Jung So Min

Darah perjuangan mu melawan penjajah asing telah ternodai oleh darah rakyat sendiri di bumi Pertiwi.

Kami sedang hidup di negara merdeka yang terjajah oleh penguasa.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler