"Kita berharap yang divaksin duluan, biar pejabatnya tidak kena, ya presiden dulu, kedua wakil presiden, ketiga menteri-menteri koordinator, keempat menteri-menteri bersama dengan ketua-ketua lembaga negara," ucapnya.
"Saya kira kalau mereka sama-sama divaksin terlebih dahulu dan rakyat melihat, dan mereka baik-baik saja, barulah saya kira masyarakat atau rakyat akan percaya bahwa vaksin ini ampuh, dan tidak memunculkan efek samping," tutup Refly Harun.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Ansory Siregar mengusulkan agar pejabat tinggi negara dan wakil rakyat yang duduk di MPR RI dan DPR RI divaksin terlebih dahulu.
Usulan ini ia sampaikan saat rapat kerja dengan pemerintah via daring di Jakarta tanggal 10 desember 2020.
Baca Juga: Kuis: Temukan Keinginan Tahun Baru Anda dengan Memilih Bola Salju Favorit Pada Gambar
Usulannya disampaikan dengan alasan agar polemik di masyarakat perihal khasiat dan efek vaksin tersebut dapat dipertanggung jawabkan oleh para petinggi negara.
Dia juga menambahkan argumentasinya dari sisi jumlah ketersediaan vaksin yang ada.
Dia mengatakan bahwa jumlah vaksin yang datang awal sebanyak 1,2 juta sedangkan jumlah pejabat negara tidak lebih dari 4.000 orang. sehingga pejabat yang divaksin jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan ketersediaan vaksin yang sudah ada.
"Supaya tidak ada pertanyaan di tengah masyarakat, bagaimana kalau pejabat-pejabat yang divaksin lebih dulu? Pejabat negara tidak lebih dari 4.000 orang, termasuk sedikit dibandingkan jumlah vaksin 1,2 juta yang sudah datang," kata Anshory dalam rapat kerja dengan pemerintah, Kamis 10 Desember 2020.
Baca Juga: Anda Cidera Saat Berolahraga! Coba Tips Berikut Ini, Salah Satunya Kompres dengan Es Batu