Laporan Keuangan GAR ITB Beredar, Jubir Akui Ada Proyek Untuk Din Syamsuddin

20 Februari 2021, 05:57 WIB
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. /Instagram/@m_dinsyamsuddin.

JURNALPALOPO - Juru bicara (Gerakan Anti-Radikalisme) GAR ITB, Shinta Madesari Hudiarto mengakui jika ada upaya pembusukan terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Hal ini diketahui lantaran adanya laporan keuangan yang menyebutkan hal trsebut sebagai pertanggung jawaban kepada donatur.

Shinta mengatakan jika lapodan tersebut terbatas kepada orang-orang tertentu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Sabtu 20 Februari 2021: Aries Diputuskan, Libra Lupakan Dendam Lama

Baca Juga: Dewi Tanjung Beberkan Kesalahan Terbesar Jusuf Kalla dan Masalah KPK

Dia menilai jika ada orang iseng yanh sengaja menyebarkan laporan tesebut dan meminta hal ini tidak dipermasalahkan.

Laporan keuangan GAR ITB tersebut emmuat daftar pemasukan dan pengeluaran proyek dan dibuat pada 1 Februari 2021.

Pemasukan GAR ITB berasal dari sumbangan individual 71 alumni ITB, donasi komunitas angkatan ITB 1973, dan pendapatan bunga tabungan. Total pemasukan Rp 50,32 juta. 

Sedangkan untuk pengeluaran proyek Din Syamsuddin, total menhabiskan dana Rp 35,58 juta. 

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu! Tips Menu Makanan Rumahan dengan Rasa Restoran Elit

Baca Juga: Tips Mengatur Pernapasan saat Berlari Bagi Penderita Asma

Calon Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) periode 2021-2025, Gembong Primadjaja meminta alumni yang tergabung dalam GAR ITB untuk menahan diri.

"Pluralisme sudah menjadi keniscayaan. Tidak perlu lagi diperdebatkan atau dipertentangkan.

"Dengan adanya pluralisme, rasanya tidak mungkin radikal akan hidup nyaman," ujar Gembong saat konferensi pers daring, di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.

Gembong menekankan bahwa isu politik tidak ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IA ITB.

Baca Juga: 13 Tips Aman Berlari Walau sedang Menderita Penyakit Asma

Baca Juga: Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Dinas Lingkungan Hidup Palopo Sisir Sampah di Area Tanjung Ringgit

Menurutnya, IA ITB seyogianya bergerak dengan yang ada kaitannya dengan pendidikan di kampus, yaitu teknologi, sains dan seni.

Gembong juga mengungkapkan GAR ITB menjadi sebuah isu besar saat ini, karena kurangnya komunikasi dan interaksi satu sama lainnya.

Ia menekankan semestinya harus ada sosok yang bisa menyediakan waktu cukup menjalin komunikasi, sehingga mampu meminimalisasi perbedaan persepsi antara kelompok di dalam IA ITB.

"Saat ini perbedaan persepsi menjadi PR, agar bisa saya jembatani,” ujarnya.

Baca Juga: Anda Sering Mendengkur saat Tidur! 9 Jenis Tips Ini akan Membantu Anda Mengatasinya

Baca Juga: Tes Psikologi: Apa yang Anda Lihat di Gambar, Mengungkapkan Tentang Kehidupanmu

"Saya berharap teman-teman yang sedang memperjuangkan sesuatu toleransi atau kebinekaan tadi bisa menahan diri agar lebih kondusif buat kita semua," kata Gembong, seraya menegaskan dirinya tak termasuk sebagai anggota GAR ITB.

Alih-alih memperdebatkan soal radikal, Gembong justru mengajak para alumnus yang tergabung dalam IA ITB untuk bersama-sama membangun bangsa dan membesarkan ranking ITB di Asia hingga dunia.

Keberadaan IA ITB, kata dia, harus mampu menjadi wadah kanalisasi dan optimalisasi alumni dalam berkarya membangun Indonesia menjadi lebih hebat.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler