22 Persen Populasi Dunia Mungkin Harus Menunggu Hingga 2022 untuk Mendapatkan Vaksin Covid-19

- 17 Desember 2020, 08:56 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/Maksim Goncharenok/

Bahkan di AS, yang telah mencadangkan 800 juta dosis sejauh ini, akan sulit untuk meluncurkan vaksin kepada semua orang, dan belum jelas seberapa cepat antrean terakhir warga termuda dan paling sehat akan memiliki akses. 

Beberapa vaksin mungkin juga lebih di sukai daripada yang lain, karena vaksin Pfizer dan Moderna, misalnya, tampaknya lebih efektif daripada vaksin AstraZeneca, meskipun vaksin AstraZeneca juga kemungkinan besar akan mendapat persetujuan. 

“Mungkin ada keragu-raguan vaksin dari sebagian populasi untuk benar-benar menunggu vaksin yang paling efektif,” katanya. 

"Tantangan ini akan menjadi signifikan, dan benar-benar menunjukkan perlunya koordinasi global, karena kami melihat tantangan ini terungkap di Amerika Serikat, Anda hanya dapat membayangkan tantangan yang di hadapi alokasi global vaksin ini. AS harus memainkan peran dalam memastikan akses yang adil", katanya. 

Baca Juga: 3 Tips Liburan Akhir Tahun di Masa Pandemi, Cukup Memilih Wisata Lokal

Pemerintahan Trump menolak untuk berpartisipasi dalam Fasilitas Covax, tetapi pemerintahan Biden dapat mengubah kebijakan itu, bersama dengan membawa kembali dukungan Amerika ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Pemerintah Kanada, yang telah mencadangkan lebih banyak dosis daripada negara lain, sekarang juga mendorong cara baru untuk menyumbang atau menukar dosis melalui Fasilitas Covax, dan AS dapat mendukung upaya itu. 

"Kami berharap pemerintahan Biden-Harris akan benar-benar menegaskan kembali apa yang dulunya adalah kepemimpinan AS dalam kesehatan global," kata So.***

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Factcompany


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah