JURNALPALOPO - Keberadaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bone dirasakan kelompok petani sudah mulai sulit didapatkan.
Dg. Anwar, salah satu kelompok tani di Kabupaten Bone mengaku sulit mendapatkan pupuk bersubsidi baik di pengecer maupun di gudang.
Hal ini dapat berdampak pada produksi hasil pertanian yang dimana tanaman terancam rusak dan kualitas akan menurun.
Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19
"Pupuk bersubsidi di petani bone tidak memenuhi. Mulai langka dan ini sudah berlansung 3 tahun lalu," ungkap, Dg. Anwar kepada RRI.co.id dikutip Jurnal Palopo, Selasa, 17 November 2020.
"Kadang pengecer dia angkut ke pemesan, jadi petani biasa mau ambil di gudang biasa habis," tambahnya.
Dia mengungkap, keluhan para petani di bone kerap disampaikan ke pemerintah daerah dan DPRD, namun hingga saat ini, belum ada solusi yang diberikan.
Menyikapi kelangkaan pupuk ini, Ketua Komisi II DPRD Bone, A. Muh. Idris Rahman membatah jika pupuk bersubsidi di bone langka.
Baca Juga: Mengejutkan, Peneliti Covid-19 Temukan Jejak Lain di Italia, Jauh Sebelum Wuhan