Amerika Serikat Akui Hak Paten Terhadap Pupuk Batu Bara dari Indonesia

- 28 Juni 2020, 23:49 WIB
Ilustrasi Batu bara. /Pixbay/OnzeCreativitijd
Ilustrasi Batu bara. /Pixbay/OnzeCreativitijd /

Setelah proses yang cukup panjang, R Umar Hasan Saputra dan Davy Makimian Direktur Utama perusahaan PT Saputra Global Harvest di Indonesia bersama mitra bisnisnya Steve Budiono, Direktur Utama Global Green Energy Solutions Corporation (GLOGENS) yang berada di AS, akhirnya berhasil memperoleh hak paten dari AS pada 2020.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PR Bekasi yang berjudul Jadi Satu-satunya, Teknologi Pupuk Batu Bara Berkalori Rendah Asal Indonesia Peroleh Hak Paten di AS.

GLOGENS akan memproses pengajuan perizinan dan lisensi ke pihak otoritas terkait di AS, sebelum masuk ke tahap upaya pemasaran secara lebih luas. Sebagai langkah tindak lanjut setelah diterbitkannya paten pupuk batu bara.

Untuk mendukung upaya tersebut, GLOGENS juga telah menyiapkan lahan di California untuk uji coba pupuk batu bara bagi tanaman padi-padian dan sedang menyiapkan lahan tambahan di Indiana untuk jenis tanaman jagung.

Baca Juga: Patuhi BI, Nasabah BCA Dihimbau Aktifkan PIN Sebelum 1 Juli

Guna mendukung penetrasi Glogens Organic Micro-Carbon Fertilizer ke pasar AS, Konsul Jenderal RI Chicago Meri Binsar Simorangkir menyatakan bahwa KJRI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) bersama perwakilan RI di AS, selain akan membantu fasilitasi proses pengajuan sertifikasi standardisasi ke lembaga terkait di AS, juga akan mendukung upaya promosi dan pemasaran melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait di wilayah Midwest.

Wilayah itu dikenal sebagai salah satu pusat produksi pertanian dan perkebunan utama di AS seperti kedelai, jagung, dan gandum. Midwest akan menjadi salah satu kawasan yang sangat potensial untuk pemasaran pupuk Futura nantinya, menurut keterangan KJRI Chicago.

PT Saputra Global Harvest sampai saat ini juga telah menjalin kerja sama dengan Zimbabwe melalui penandatanganan perjanjian penyediaan lahan bagi uji coba penggunaan pupuk batu bara teknologi Umar di negara Afrika tersebut.

Setelah nantinya dilakukan pemasaran di Zimbabwe selama satu hingga dua tahun, pupuk batu bara tersebut menurut rencana akan diperkenalkan ke berbagai negara Afrika lainnya termasuk Kenya, Zambia, Namibia, dan Ghana.
Pupuk tersebut diharapkan juga akan memasuki pasar-pasar di benua lainnya seperti Eropa, Asia, dan Australia.***

(Penulis :Puji Fauziah)

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x