JURNALPALOPO.com - Sebanyak 360 karyawan Grab di Asia Tenggara terkena PHK. Jumlah ini kurang dari 5 persen dari semua pegawai Grab.
Anthony Tan selaku Co-founder dan CEO Grab menjelaskan Keputusan yang diambil pihak GRAB tidaklah mudah dikarenakan berita ini akan menimbulkan kecemasan.
Tan menjelaskan bahwa dampak nyata dari Covid-19 pada sektor bisnis global mulai terlihat sejak Februari 2020, termasuk Grab sendiri.
Baca Juga: Tokoh yang Merubah Wajah Palopo
Menurut keterangan resmi Grab, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com, "Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi, tetapi kami harus menerima kenyataan bahwa keputusan hari ini, kami ambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada kita di masa 'new normal'," jelas Tan.
"Di saat yang sama, saat ini kita dapat melihat jelas bahwa pandemi ini kemungkinan akan mengakibatkan resesi yang berkepanjangan dan kita harus mempersiapkan diri untuk masa pemulihan yang panjang di kemudian hari. Selama beberapa bulan terakhir, kami telah meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior," tambah Tan.
Langkah Grab ini menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah berdasarkan lingkungan eksternal. Grab akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, membentuk ukuran tim yang tepat, serta mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar.
Tan memaparkan bahwa melalui pemindahan ini pihaknya telah menyelamatkan banyak pekerjaan dan membantu membatasi ruang lingkup pengurangan pekerja hingga di bawah 5 persen.
Baca Juga: Pengunjung Dibatasi, Taman Margasatwa Ragunan Siap Dibuka Kembali