Network
JURNALPALOPO.com - Mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat, Bursa Asia dibuka melemah menyusul meningkatnya kekhawatiran terhadap lonjakan kasus positif virus corona pada sejumlah negara bagian di AS.
Dikutip dari Bisnis.com, berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (25/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan dibuka terkoreksi sebesar 1,7 persen disusul oleh bursa Topix Jepang turun 1 persen Sementara itu, indeks S&P/ASX200 Australia juga melemah 0,5 persen setelah indeks berjangka S&P 500 anjlok 2,6 persen.
Kekhawatiran investor akan kenaikan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara menjadi sentimen pemberat pergerakan saham hari ini. Hal tersebut berdampak pada kebijakan pemerintah negara yang dapat memperlambat atau bahkan membatalkan pembukaan kembali kegiatan ekonomi.
Baca Juga: Patuhi BI, Nasabah BCA Dihimbau Aktifkan PIN Sebelum 1 Juli
Ditengah kekhawatiran tersebut, muncul potensi adanya ketegangan di sektor perdagangan antara Uni Eropa dengan Amerika Serikat. Pemerintah AS mempertimbangkan untuk memberi tarif sebesar US$3,1 miliar untuk ekspor barang dari Perancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris.
Disaat yang sama, Uni Eropa berencana melarang turis asal AS masuk ke negara-negara anggotanya.
AS juga berencana untuk menetapkan tarif ekspor baru kepada barang ekspor lain seperti zaitun, bir, dan truk serta menambah bea masuk untuk barang lain seperti pesawat, keju, dan yogurt.
Portfolio Manager di Wells Fargo Asset Management, Margie Patel mengatakan, adanya sentimen negatif Covid-19 berdampak pada pasar saham yang berpotensi memperlambat proses pembukaan kegiatan ekonomi dan menekan pergerakan saham.
Baca Juga: GRAB PHK 360 Karyawannya Ditengah Pandemi Demi Mata Pencaharian Baru
