Network
JURNAL PALOPO- Mandi adalah hal wajib yang perlu dilakukan saat suami istri melakukan hubungan, terlebih ketika Anda akan sholat.
Namun kadang setelah mandi wajib, air putih kembali keluar. Lantas apakah wanita harus mandi lagi atau cukup wudhu? Buya Yahya menjawab.
Melayani suami, untuk berhubungan adalah kewajiban istri. Jangan beralasan atau menolaknya, hanya karena tidak mau mandi akibat dingin.
Baca Juga: Bentuk Sedekah yang Menjadi Dosa, Buya Yahya: Sebesar Apapun Tidak akan Bernilai Kebaikan
Dikutip Jurnal Palopo dari YouTube @Buya Yahya, salah satu jamaah pertanyakan hal tersebut.
Dirinya mengatakan bahwa, saat usai berhubungan dirinya langsung mandi dan sholat. Namun pada saat itu air yang masuk ke rahim keluar lagi.
Pertanyaannya adalah, apakah sholat saya sah atau harus mandi wajib lagi.
Buya Yahya kemudian mengatakan, bahwa ada kabar baik bagi wanita. Ketika Anda usai berhubungan dengan suami, tidak diwajibkan mandi saat itu juga.
Baca Juga: Hukum Malas Menikah dalam Islam, Buya Yahya: Tidak Bisa Tahan Nafsu Menikah Itu Wajib
"Ini karena wanita kurang ilmu, maka dianggap habis hubungan langsung mandi. Dan juga ogah-ogahan layani suami karena tak pernah ngaji," kata Buya Yahya.
"Ibu boleh berhubungan dengan suami, tapi tak harus mandi saat itu juga. Tidak wajib itu sunnah, tapi jangan anggap enteng," tebas Buya Yahya.
Sebisa mungkin menurut Buya Yahya, jangan tidur sebelum suci dari hadast karena usai berhubungan dengan suami.
Ada istri yang selalu menolak suami berhubungan, karena takut mandi, takut dingin. Jika Anda benar tak bisa mandi karena alasan yang jelas, bisa dengan tayammum.
Baca Juga: Surga Suami Terhalang oleh Istri jika Belum Memuliakannya, Buya Yahya: Nasib Buruk Itu Manusia
Perilhal wanita yang langsung mandi usai berhubungan intim, Buya Yahya menyebutkan usahakan tinggal sejenak dan jangan mandi.
"Air mani yang akan jadi janin naik, dan yang tidak turuna atau keluar," Seburnya.
Sementara untuk jawaban pertanyaan itu, Buya Yahya menyebutkan bahwa perlu ditanya dulu apakah saat berhubungan sampai kelaur mani atau tidak.
"Jika tidak dan yang keluar adalah milik suami, maka wanita itu tidak perlu mandi lagi. Kecuali yang keluar adalah miliknya, maka wajib mandi," ucap Buya.
Sementara tentang sholatnya, Buya Yahya menyebutkan bahwa itu sah, karena sebelum sholat telah mandi wanjib dan tidak ada air atau cairan putih keluar.
"Sholat itu sah, karena tidak ada hadast pada saat sholat. Jadi yang kelaur selajutnya adalah hadast yang baru lagi,"kunci Buya Yahya.***
