Ini yang Harus Anda Ketahui Tentang Rajab dan Sya'ban dan Ramadhan, Bulan yang Penuh Keberkahan

- 13 Februari 2021, 10:51 WIB
ilustrasi.
ilustrasi. /pixabay/Samer Chidiac

JURNALPALOPO - Bulan Rajab adalah waktu yang tepat bagi setiap orang untuk memikirkan kembali dan menilai kesiapannya untuk berkah Allah di bulan-bulan penuh berkah, Rajab, Sya'ban, dan Ramadhan.

Dalam karyanya Fayd al-Qadir , ulama besar al-Minawi berkata,

"Ibn Rajab mengatakan bahwa (yang disebutkan di atas) hadits membuktikan anjuran doa untuk memperpanjang umur sampai seseorang mencapai saat-saat kebaikan yang diberkati."

Baca Juga: 7 Fakta Unik Dibalik Posisi Tidur Miring ke Kiri bagi Kesehatan, Cegah Penyumbatan Hati Diantaranya

Di Blugh al-Amani, Ahmad al-Banna berkata,

"Doa Nabi untuk barakah ( berkah Allah) dalam tiga bulan ini menunjukkan posisi mereka yang tinggi dan pahala yang besar."

Seorang Muslim harus memanfaatkan kesempatan ini dan tidak menyisihkan upaya untuk mendekatkan dirinya kepada Allah di musim kebaikan ini.

Berikut ini tiga bulan penuh berkah yang harus diketahui oleh setiap Muslim dilansir dari AboutIslam.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Dibalik Posisi Tidur Miring ke Kiri bagi Kesehatan, Cegah Penyumbatan Hati Diantaranya

Rajab: Pintu Gerbang menuju Ramadhan

Selama bulan-bulan tahun ini, seorang Muslim tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk mendapatkan berkah Allah.

Dengan dimulainya Rajab, setiap Muslim menantikan berkah tertinggi di bulan Ramadhan.

Rajab merupakan stasiun dan pintu gerbang penting menuju Ramadhan. Sebagai salah satu bulan suci, Rajab memiliki banyak pahala dan berkah khusus.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dilaporkan ke Polisi, Fadli Zon dan Said Didu Heran dengan Orang yang Menuduhnya Radikal

Sangat direkomendasikan untuk menjalankan puasa sukarela di bulan-bulan suci, termasuk Rajab.

Dalam hadist Abu Dawud, Mujibah al-Bahiliyah meriwayatkan Rasulullah berkata kepada pamannya,

"Amati puasa untuk beberapa hari di bulan-bulan suci dan tinggalkan puasa untuk hari-hari lainnya."

Rasulullah mengatakan ini tiga kali, melipat tiga jarinya dan kemudian membukanya setiap kali.

Baca Juga: Tips Mengenali Tubuh Sedang Kekurangan Vitamin, dari Muncul Ketombe Hingga Mulut Retak

Rasulullah menggunakan tiga jari di sini dimaksudkan untuk menegaskan anjurannya berpuasa selama bulan-bulan ini, dan bukan untuk menunjukkan jumlah hari untuk menjalankan puasa di dalamnya.

Oleh karena itu, menjalankan puasa, serta perbuatan baik lainnya, di bulan Rajab umumnya terpuji seperti melakukannya di sisa bulan suci.

Sya`ban: Hitung Mundur ke Ramadhan

Setelah dimulainya Sya`ban, hati serasa merindukan tamu yang telah lama ditunggu, yakni bulan Ramadhan.

Baca Juga: Bermasalah dengan Tikus di Rumah! Terapkan Tips Berikut, Mulai dari Serpihan Cabai Hingga Minyak

Karena bulan besar Sya`ban jatuh di antara Rajab dan Ramadhan, disarankan agar kita mengabdikan diri untuk melakukan devosi ekstra.

An-Nasa'i meriwyatkan Usamah ibn Zayd ra bertanya kepada Nabi,

“Saya belum pernah melihat Anda menawarkan puasa dalam sebulan sebanyak yang Anda lakukan di Sya`ban.”

Nabi berkata,

Baca Juga: Fakta Unik: Ramuan Herbal Cabai Rawit Mampu Mencegah Serangan Jantung Hanya dalam Hitungan Menit

“Ini adalah bulan yang tidak dihiraukan orang yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan itu, perbuatan dipersembahkan kepada Penguasa Dunia, jadi saya suka perbuatan saya disajikan saat saya berpuasa."

Sya`ban adalah waktu persiapan terakhir sebelum Ramadhan.

Di antara tindakan penting yang dapat dilakukan seseorang dalam Sya`ban adalah berpuasa, terutama di paruh pertama Sya`ban, membaca Alquran, melakukan dzikir, dan mempersiapkan Ramadhan.

Ada hadits otentik tentang keutamaan puasa selama Sya`ban, di antaranya hadits yang tercatat di Sahih Muslim dari Aisyah ra berkata,

Baca Juga: Tips: Lakukan Hal ini untuk Menghilangkan Insecure, yang Disebabkan Bau Badan Hingga Sendawa

“Rasulullah (damai dan berkah besertanya) biasa menjalankan puasa (terus menerus) bahwa kami akan mengatakan dia tidak akan berbuka puasa, dan dia biasanya tidak berpuasa (terus menerus) sampai kami mengatakan dia tidak akan berpuasa.

Dan saya tidak melihat Rasulullah (damai dan berkah besertanya) menyelesaikan puasa sebulan, kecuali Ramadhan, dan saya tidak melihatnya berpuasa lebih di bulan lain selain di Sya`ban. ”

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah digunakan untuk berpuasa beberapa hari di Sha`ban bahwa `Aisyah (semoga Allah diberkati dengan dia) mengatakan dalam riwayat lain,“Dia [Nabi] digunakan untuk cepat (hampir) semua Sya`ban; dia biasa berpuasa Sya`ban kecuali beberapa (hari). ”

Ramadhan: Tujuan Tertinggi

Baca Juga: BRI Buka Kesempatan! Segera Cairkan Uang BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta, Lengkapi Berkas Ini

Hidup sampai bulan Ramadhan adalah nikmat dan berkah dari Allah. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pengampunan, dan belas kasihan.

Pemberkatannya dimulai dengan malam pertama dan berlanjut sepanjang bulan.

Bulan Ramadhan adalah puncak dari musim berkah. Ini adalah bidang persaingan bagi mereka yang bercita-cita untuk naik pangkat tinggi Surga:

“ Saat Ramadhan memasuki, gerbang Surga terbuka, gerbang Api Neraka ditutup dan setan dirantai.”(Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Prabowo, Refly Harun: Apa Kepentingan Besar Itu?

Sebagai penutup, kita sekarang berada dalam perjalanan saat-saat penuh berkat.

Kita harus memanfaatkan hari-hari ini untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dengan melakukan sebanyak mungkin amal yang kita bisa dan menghindari semua larangan.

Setiap perbuatan baik sangat berarti. Dalam satu hadits yang indah, Nabi Muhammad SAW berkata:

“Jangan meremehkan perbuatan baik apapun, meski hanya untuk bertemu sesama muslim dengan wajah ceria." (Muslim)

Baca Juga: Fakta Unik: Selain Cerminan Kepribadian, Ternyata Bentuk Pusar adalah Gambarkan Kondisi Kesehatan

Semoga Allah menerima semua amal baik kita, amin.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah