Larangan Mudik Lebaran Petaka Bagi Sopir Mobil di Palopo, Pemerintah Harus Jamin Hidup Keluarga Kami

- 9 Mei 2021, 12:01 WIB
Ilustrasi terminal sepi akibat larangan mudik lebaran
Ilustrasi terminal sepi akibat larangan mudik lebaran /Rifqi Danwanus / Kabar Lumajang/

JURNAL PALOPO- Larangan Mudik Lebaran yang diberlakukan pemerintah, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 membuat sejumlah sopir mobil di Luwu Raya menjerit. 

Bagaimana tidak, Larangan Mudik Lebaran ini membuat sopir mobil harus kehilangan mata pencaharian utama mereka, alias gantung setir untuk sementara waktu. 

Larangan Mudik Lebaran diberlakukan mulai tanggal 06 Mei hingga 17 Mei 2021. Sejak diberlakukan, mereka mengaku sepi dari penumpang dan berimbas pada penghasilan, yang cukup minim. 

Baca Juga: WNA China Bebas Masuk Indonesia di Tengah Larangan Mudik, Syarief Hasan: Pemerintah Mesti Tegas

Salah satu sopir mobil yang ditemui di pelataran Masjid Agung Luwu Palopo, menyebutkan mulai kehilangan penumpang lantaran diberlakukannya larangan mudik lebaran oleh pemerintah. 

"Sepi bosku, biasanya kalau Jepang Idul Fitri penumpang ramai. Banyak yang pulang kampung, tapi sekarang sulit sekali,"ungkap Rafli, sopir jurusan Palopo-Malili, Minggu 9 Mei 2021.

Mereka hanya nongkrong di parkiran Masjid Agung, lantaran tak ada penumpang yang dapat dimuat. Mereka juga menyebutkan bahwa, pandemi COVID-19 memang berbahaya, tapi anak istri juga jauh lebih penting. 

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Sebut PKS Layak Dibubarkan, Alasannya Kenapa?

Bagi mereka rejeki yang mereka peroleh dari mengemudi mobil angkutan umum, adalah pendapatan penting untuk hidupi anak dan istri. 

Halaman:

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah