JURNALPALOPO - Bagi penderita asma, olahraga terkadang memperburuk keadaan karena dapat menyebabkan mengi, batuk, dan sesak napas.
Biasanya, gejala ini mulai 5 hingga 20 menit setelah memulai aktivitas fisik. Kadang-kadang, gejala ini muncul segera setelah berhenti beraktivitas.
Bila terjadi, ini disebut bronkokonstriksi akibat olahraga (EIB) atau asma akibat olahraga. Seseorang dapat memiliki EIB tanpa asma.
Untuk penderita Asma, mereka mungkin ragu-ragu untuk berlari. Tetapi ada tips agar penderita asma bisa jogging dengan aman.
Berlari bahkan dapat meredakan gejala asma dengan memperkuat paru-paru dan mengurangi peradangan. Hal ini dapat memudahkan Anda dalam menikmati olahraga dan aktivitas sehari-hari.
Sebelum memulai rutinitas lari, pastikan asma terkontrol dengan baik. Dokter dapat membantu mengelola asma sebelum memulai aktivitas jogging.
Jika dilakukan dengan panduan dokter, berlari dapat membantu mengontrol gejala asma dan memberikan manfaat antara lain:
Baca Juga: Anda Sering Mendengkur saat Tidur! 9 Jenis Tips Ini akan Membantu Anda Mengatasinya
Meningkatkan fungsi paru-paru
Fungsi paru-paru yang buruk merupakan ciri dari asma. Namun, dalam studi tahun 2018, para peneliti menetapkan bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita asma.
Ini juga dapat memperlambat penurunan fungsi paru-paru, yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.
Meningkatkan serapan oksigen
Baca Juga: Tes Psikologi: Apa yang Anda Lihat di Gambar, Mengungkapkan Tentang Kehidupanmu
Aktivitas fisik, seperti berlari dapat meningkatkan kapasitas oksigen paru-paru. Ini dapat menurunkan upaya yang dibutuhkan untuk bernapas dan melakukan aktivitas sehari-hari, menurut sebuah penelitian tahun 2013.
Mengurangi peradangan saluran napas
Menurut sebuah studi tahun 2015, olahraga aerobik dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran udara. Ini bisa meringankan gejala asma, yang disebabkan oleh peradangan saluran napas.
Untuk latihan yang aman dan efektif, berikut ini beberapa tips berlari bagi penderita asma.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Berikut 3 Fakta Unik Dibalik Pelukan Kucing
1. Komunikasikan dengan dokter
Sebelum memulai rutinitas lari, konsultasikan dahulu dengan dokter. Mereka dapat memberikan tips aman dan tindakan pencegahan berdasarkan tingkat keparahan asma.
Dokter mungkin juga merekomendasikan pemeriksaan yang lebih teratur saat mengembangkan rutinitas berlari.
2. Ketahui rencana tindakan asma
Baca Juga: Innalillahi, Keluarga Besar Partai Gerindra Berduka, Fadli Zon: Mohon Maaf yang Sebesar-besarnya
Bekerja samalah dengan dokter untuk membuat rencana tindakan asma. Rencana ini akan mencakup tindakan pencegahan untuk mengontrol gejala.
Misalnya, dokter mungkin meminta penggunaan inhaler harian untuk manajemen jangka panjang. Ini dapat meredakan peradangan saluran napas, yang mengurangi risiko kambuh secara keseluruhan.
Mereka mungkin juga meminta penggunaan inhaler penyelamat 15 menit sebelum berlari. Inhaler penyelamat berisi obat yang dengan cepat membuka saluran udara.
Tanyakan juga kepada dokter apa yang harus dilakukan jika berlari tanpa inhaler dan mengalami serangan asma.
Baca Juga: Tes Ramalan: Pilih Gambar yang akan Mengungkapkan Masa Depan Anda
Mereka dapat mendiskusikan latihan pernapasan dan tanda-tanda penderita membutuhkan bantuan darurat.
3. Perhatikan tubuh
Meskipun mudah untuk keluar zona saat berlari, penting untuk tetap selaras dengan tubuh. Pastikan Anda memahami tanda-tanda normal berolahraga, seperti:
- kulit memerah
- lebih cepat, bernapas lebih dalam
- berkeringat
- merasa hangat
Baca Juga: Ingin Berwisata ke China! Kenali Dulu 10 Fakta Unik Negara yang Berjuluk Tirai Bambu
Anda juga harus mengetahui gejala serangan asma, yang tidak normal selama berolahraga. gejalanya mungkin termasuk:
- batuk
- mengi
- sesak napas
- sesak dada
- pernapasan yang tidak melambat
4. Bawa inhaler penyelamat
Selalu bawa inhaler penyelamat. Ini akan membantu penderita mencegah serangan asma jika mengalami gejala saat berlari.
Jika lupa membawa inhaler penyelamat, coba pasang pengingat di dekat pintu atau di ponsel.
5. Periksa cuaca
Lihat ramalan cuaca sebelum berlari keluar. Hindari berlari dalam cuaca yang sangat dingin atau panas, ini dapat menyebabkan gejala asma.
6. Hindari jumlah serbuk sari yang tinggi
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Kota Palopo, Lewat Tempat Wisata Hingga Makanan Khas
Serbuk sari dapat memicu gejala asma, jadi periksa dulu lokasi yang akan ditempati untuk berlari. Berolahragalah di dalam ruangan jika ada banyak serbuk sari.
7. Kurangi paparan polusi udara
Polusi udara adalah pemicu asma umum lainnya. Untuk mengurangi paparan, hindari berlari di dekat jalan yang sibuk dan lalu lintas tinggi.
8. Jalankan di pagi hari
Baca Juga: LeBron James dan Kevin Durant akan Jadi Kapten di NBA All-Star Game Bulan Depan
Jika memungkinkan, larilah di luar pada pagi hari. Selama bulan-bulan hangat, cuaca akan lebih sejuk di pagi hari. Tingkat polutan biasanya juga lebih rendah di waktu ini.
9. Pahami batasan
Mulailah dengan intensitas rendah. Penderita dapat meningkatkan kecepatan lari seiring waktu. Saat tubuh mulai terbiasa berlari, penderita asma bisa mulai berlari lebih cepat.
Sering-seringlah beristirahat. Lari jarak jauh dapat memicu serangan asma, karena membutuhkan pernapasan yang lama.
Atur jarak yang lebih pendek dan berhenti bila perlu. Ini akan mempermudah penderita untuk lebih teratur dan dapat membantu meningkatkan kapasitas paru-paru dari waktu ke waktu.
10. Lakukan pemanasan dan pendinginan
Lakukan pemanasan selama 10 menit sebelum berlari. Demikian juga, lakukan pendinginan selama 10 menit setelah berlari.
Ini sangat penting jika penderita memasuki atau meninggalkan ruangan ber-AC atau berpemanas, karena perubahan suhu yang drastis dapat memicu gejala.
11. Tutupi mulut dan hidung
Udara yang dingin dan kering dapat menyempitkan saluran pernapasan. Jika di luar dingin, tutup mulut dan hidung dengan syal. Ini akan membantu menghirup udara yang lebih hangat.
12. Mandi setelah berlari di luar
Cuci tubuh dan rambut untuk mencegah serbuk sari menyebar di dalam rumah. Penderita juga bisa meletakkan pakaian lari dan sepatu kets di tempat terpisah.
13. Lakukan tindakan pencegahan ekstra
Jika memungkinkan, ajak teman untuk berlari bersama. Beri tahu mereka apa yang harus mereka lakukan jika mengalami gejala asma.
Selalu bawa ponsel, dan hindari berlari di daerah terpencil. Ini memastikan bahwa orang lain bisa memberikan bantuan jika membutuhkan bantuan medis.***