Realisasi Dana PEN Belum Maksimal, Kok Bisa?

- 18 November 2020, 07:49 WIB
Gedung DPR RI.
Gedung DPR RI. /Istimewa

JURNALPALOPO - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan, hingga pertengahan November 2020, serapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai 55,1 persen atau sebesar Rp383.01 triliun dari pagu anggaran Rp695.2 triliun.

Hal ini mendapat kritikan dari anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati yang mengkritisi realisasi serapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut yang hanya mencapai 55,1 persen.

Ini berarti, pemerintah harus mampu menyerap sekitar Rp312.01 triliun sampai akhir tahun atau dalam waktu dua bulan. Angka yang terbilang tinggi untuk jangka waktu tersebut.

Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19 

Baca Juga: Tips dan Trik Memilih Pakaian Berdasarkan warna Kulit, Sawo Matang Hindari Warna Kuning

"Kondisi ini sangat disayangkan. Padahal, sebagai leading sector dalam pandemi ini seharusnya ada strategi tepat dan jelas dalam penggunaan anggaran kesehatan," kata Anis, Rabu, 18 November 2020 diutip dari RRI.

Diketahui, dari enam kluster program, hanya ada dua kluster yang penyerapannya di atas 50 persen, yaitu klaster Perlindungan Sosial dengan serapan sebesar 77,3 persen dan kluster Dukungan UMKM dengan serapan sebesar 82,9 persen. 

Kemudian terdapat satu kluster yang serapan anggarannya baru 3,2 persen atau sebesar Rp2.001 triliun dari pagu sebesar Rp62.22 triliun, yaitu kluster Insentif Korporasi.

Sementara untuk sektor Kesehatan  yang merupakan pemicu krisis saat ini, serapannya masih rendah dibawah 50 persen yaitu sebesar 35,1 persen.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x