JURNALPALOPO.COM- Banjir bandang dan longsor di Kabupaten Luwu disebabkan oleh berbagai faktor yang terjadi di Gunung Latimojong.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel), telah melakukan kajian mendalam untuk mengidentifikasi penyebab utama dari bencana alam tersebut.
Pertama-tama, berkurangnya tutupan hutan di Gunung Latimojong menjadi salah satu faktor krusial.
Baca Juga: Pray For Luwu! Polsek Telluwanua Salurkan Bantuan Logistik di Posko Bencana Polres Palopo
Data dari Walhi Sulsel menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan signifikan dalam daya dukung dan daya tampung air di daerah tersebut.
Hal ini terjadi karena adanya deforestasi yang disebabkan oleh aktivitas tambang emas yang intensif, baik yang dilakukan secara legal maupun ilegal.
Menurut Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muhammad Al Amien, sekitar 70 persen dari pembukaan lahan di Luwu disebabkan oleh aktivitas pertambangan emas.
Baca Juga: Update Bencana Luwu: Jumlah Korban Bertambah, Ini Daftar Kebutuhan Untuk Warga Terdampak Musibah
"Kegiatan tambang ini tidak hanya merusak lingkungan sekitar, tetapi juga mengurangi kemampuan alam untuk menahan air, sehingga meningkatkan risiko terjadinya banjir saat terjadi hujan deras,"jelasnya pada awak media.