Baca Juga: Tanaman Herbal Kersen, Selain Obati Kanker Kolon, Ternyata Terdapat Efek Samping Gangguan Ginjal
Baca Juga: Dijuluki Tanaman Herbal Sejuta Manfaat, Buah Kecapi Mampu Atasi Kolesterol Hingga Wasir
Namun banyak Netizen yang tidak setuju dengan ucapan Ustadz Yusuf Mansur tersebut dan justru malah nyinyir balik.
Salah satunya dari akun twitter @panca66. Akun itu justru mempertanyakan alasan berterima kasih kepada Presiden, sebab menurutnya Presiden yang menandatangani Presiden juga yang membatalkan, lantas itu menjadikan pahlawan menurutnya?
"Lha kenapa mesti terima kasih ke presiden? Dia yang tanda tangan terus dia yang batalin kok dia yang jadi pahlawan? Hilang respek gue sama Yusuf Mansyur" Tulis akun tersebut.
Lha kenapa mesti terima kasih ke presiden? Dia yang tanda tangan terus dia yang batalin kok dia yang jadi pahlawan? Hilang respek gue sama Yusuf Mansyur pic.twitter.com/pKqYOtE1HU— #RepublikDagelan (@panca66) March 2, 2021
Baca Juga: Bahaya! Jangan Berikan Lima Jenis Makanan Ini, Jika Tak Ingin Kucing Anda Keracunan
Baca Juga: Depresi dan Sedih? Lakukan 10 Tips Ini untuk Mengobatinya
Bahkan ada pula Netizen yang berpendapat bahwa yang pantas jadi pahlawan sebenarnya orang yang gencar meminta Presiden membatalkan Lampiran III Perpres tersebut.
"justru yg jadi pahlawan org2 yg gencar meminta presiden membatalkan itu lha wong yg ttd presidennya kok awalnya. ini lho akibat klo apa2 ga di pelajari dulu,ga melibatkan org yg kompeten klo ga ada yg protes pembatalan ya bakal lanjut itu. ini kenapa jadi gini ust YM," cuit akun @nunaWinterBear mengomentari cuitan akun @panca66***
justru yg jadi pahlawan org2 yg gencar meminta presiden membatalkan itu
lha wong yg ttd presidennya kok awalnya. ini lho akibat klo apa2 ga di pelajari dulu,ga melibatkan org yg kompeten
klo ga ada yg protes pembatalan ya bakal lanjut itu.
ini kenapa jadi gini ust YM— Ms.Lala Taetae ⁷ (@nunaWinterBear) March 2, 2021
Keputusan Presiden Jokowi yang sempat menetapkan Perpres miras tersebut, memuari kontroversi dari berbagai kalangan. Bahkan banyak yang menyayangkan keputusan yang diambil, orang nomor satu di Indonesia ini.