JURNALPALOPO- Di masa pandemi covid-19, banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya berdiam diri di rumah, baik karena susahnya mencari pekerjaan atau pun karena diberhentikan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Banyak cara yang dilakukan untuk keluar dari kondisi sulit seperti ini, ada beberapa yang membanting stir seperti berbisnis online, membuka lapak untuk berdagang, bahkan ada pula yang bertenak ikan hias untuk dijualnya kembali.
Salah satu ikan hias yang populer diternakkan di masa pandemi ini adalah ikan guppy. Jenis ikan ini, banyak diminati. Selain karena keindahan ekor dan warnanya tetapi juga karena perawatannya terbilang mudah serta tidak memakan banyak ruang.
Baca Juga: Hati Hati Konsumsi Tanaman Buah Alpukat Berlebih, Jika Menderita Penyakit Kolesterol Tinggi
Baca Juga: Wajib Tahu! Empat Bahaya yang Timbul Ketika Konsumsi Tanaman Buah Mengkudu, Ginjal Salah Satunya
Baca Juga: Kuis Teka-Teki: Temukan Siapa yang Hamil diantara Tiga Wanita Ada dalam Gambar, Waktu Anda 5 Detik
Ikan ini hidupnya di air tawar dan sangat mudah untuk berkembang biak. Banyak dari breeder ikan guppy yang memeliharanya di aquarium, styrofoam, bahkan baskom. Tentunya kembali ke kondisi dompet masing-masing.
Guppy sendiri pertama kali ditemukan pada tahun 1856 di daerah Venezuela oleh seorang ilmuan berkebangsaan jerman bernama Wilhelm C.H Peters.
Peter yang pertama kali menemukan ikan tersebut menamainya Poecilia Reticula. Selang waktu lima tahun seorang bernama Filipi menemukan ikan yang serupa ditemukan Peter di daerah Barbados. kemudian dia beri nama Libestes Poecilia.