JURNALPALOPO - Pengawet yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan hampir 1.250 makanan olahan populer di dunia dapat merusak sistem kekebalan tubuh.
Penelitian ini diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Peneliti EWG menggunakan data dari Environmental Protection Agency's Toxicity Forecaster, atau ToxCast, untuk menilai bahaya kesehatan dari bahan kimia yang paling umum ditambahkan ke makanan dan kemasan (PFAS).
Baca Juga: Belajar Editing Foto, Ini Perbedaan Clarity dan Texture di Adobe Lightroom
Baca Juga: Keluar Dari Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan akan Kesulitan di Amerika
Analisis EWG terhadap data ToxCast menunjukkan bahwa pengawet tert-butylhydroquinone (TBHQ), ditemukan membahayakan bagi sistem kekebalan.
Temuan tersebut setelah melakukan pengujian pada hewan maupun non-hewan yang dikenal sebagai uji toksikologi in vitro throughput tinggi.
Temuan ini pun menjadi perhatian khusus selama pandemi virus corona yang merebak lebih dari setahun belakangan.
TBHQ adalah pengawet yang meresap dalam makanan olahan. Bahan kimia ini telah digunakan dalam makanan selama beberapa dekade dan hanya berfungsi meningkatkan umur simpan produk.