JURNAL PALOPO - Amerika Serikat memanaskan situasi dengan meningkatkan pengiriman bantuan militer ke Ukraina.
Tidak tanggung-tanggung, sekitar $240 juta (Rp34 triliun) dari $350 juta (Rp5,03 triliun) bantuan militer yang disetujui pada akhir Februari telah ditransfer ke Ukraina.
Pada awal Desember, Pentagon melengkapi militer Ukraina dengan senjata dan peralatan yang berguna untuk bertempur di daerah perkotaan.
Baca Juga: 11 Laga Beruntun Tanpa Kalah, Bali United Siap Jadikan Persija Jakarta Korban ke 12
Ini termasuk senapan dan pakaian khusus untuk melindungi tentara yang menangani persenjataan non-ledakan.
Minggu lalu, AS juga telah mengirim sistem rudal antipesawat Stinger untuk pertama kalinya dan selanjutnya menambah pasokan rudal antitank Javelin dan amunisi lainnya ke Kyiv.
Melihat jenis, jumlah, dan potensi daya tembak, AS berusaha mempersiapkan militer Ukraina untuk mengobarkan perang hibrida melawan Rusia.
Padahal Presiden Amerika, Joe Biden secara tegas mengesampingkan memasukkan pasukan Amerika ke dalam konflik Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Militer Ukraina Membelot, Serang markas Batalyon Nasional Azov, Ajakan Kadyrov Sepertinya Berhasil