Dengan semangatnya, sang ayah kemudian menggendong Raihana ke puncak. Ia dibantu anaknya yang lain untuk membawa tabung oksigen.
Baca Juga: Pengamat Sebut Kubu Moeldoko Punya 2 Pilihan Pasca Ditolak Kemenkumham
Baca Juga: Banjir Bandang Nusa Tenggara Timur (NTT), 67 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia
Baca Juga: Pembatalan SKT Diterbitkan Pemerintah Desa Lengkong, Syahria : Saya Tidak Menerima Surat Tersebut
“terkadang naik motor, terus lanjut dengan jalan kaki, saya gendong, karena anak kami tidak bisa jalan jauh, apalagi mendaki gunung,” tutur Irmawanto.
Sakit yang diderita Raihana membuatnya tidak bisa lepas dari tabung oksigen, dikarena sesak nafasnya hampir setiap saat kambuh, jadi setiap keluar rumah harus dengan tabung oksigennya.
Kepala Sekolah SMAN 20 Makassar, Mirdan Midding, telah memberikan kebijakan kepada Raihana untuk tidak memaksakan dirinya mengikuti ujian sekolah secara online serentak, pada Kamis, 1 April 2021.
“Kita sudah tahu kondisinya sejak bulan lalu, dia sakit jantung, dia inisiatif sendiri untuk cari sinyal, kita sudah beri dispensasi karena sejak pandemi dia pulang kampung di Luwu, kita sudah larang ikut ujian sekolah,” ucap Mirdan.
Baca Juga: Gejala, Faktor Penyebab, dan Cara Mencegah Kanker Ginjal
Baca Juga: Jatuh ke Septic Tank, Balita Ditemukan Tewas di Sebuah Perkemahan