Marselinus Ola Attanila Saksi Hidup Kekejaman KKB pada Nakes, dari Pelecehan Hingga 3 Malam di Jurang

17 September 2021, 19:03 WIB
Marselinus Ola Attalina, menjadi saksi hidup kekejaman KKB saat menyerang Distrik Kiwirok /Kolase by Naskah/

JURNAL PALOPO- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan pelecehan pada nakes, usai membakar fasilitas kesehatan (Puskesmas) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Marselinus Ola Attanila, dimana KKB lakukan pelecehan pada tiga wanita yang berprofesi sebagai nakes. 

Marselinus Ola Attanila, yang merupakan saksi hidup kekejaman KKB menyimpan luka mendalam bersama sembilan nakes lainnya. 

Baca Juga: Daftar Nama 9 Nakes yang Berhasil Dievakuasi, dari Distrik Kiwirok Usai Di serang KKB

Menurutnya, para nakes yang bertugas di Papua tidak pernah terpikir akan menjadi incaran KKB. 

"Tidak pernah terlintas akan terjadi penyerangan pada kami (nakes), jadi kami diam dan tenang,"ucap Marselinus Ola Attanila, usai dievakuasi dari Pegunungan Bintang menuju Jayapura, Jumat 17 September 2021.

Pada Senin 13 September 2021, pukul 07.00 WIT para nakes memulai aktivitasnya di Puskesmas Kiwirok. Namun saat itu mereka mendapat informasi bahwa KKB akan menyerang TNI-Polri.

Para Nakes diminta untuk tenang dan bersiap serta siaga untuk memberikan perawatan kepada korban luka dari aksi penyerangan tersebut. 

Baca Juga: Tiga Isi Pernyataan Sikap IDI Wilayah Papua, Pasca Sejumlah Nakes Diserang KKB

Hingga pukul 09.00 WIT, terdengar bunyi tembakan, aksi baku tembak antara TNI-Polri melawan teroris KKB dimulai.

Para nakes tetap siap siaga di puskesmas untuk membantu anggota KKB jika ada yang terluka.

"Tidak ada pikiran untuk takut, karena ada pernyataan KKB untuk membantu mereka jika ada yang terluka saat aksi tersebut terjadi," lanjut Marselinus.

Namun semua pernyataan KKB hanya omong kosong (pembohongan). Sekitar pukul 09.05 WIT para anggota teroris itu menyerang langsung puskesmas.

Baca Juga: Intip Profil Gabriella Meilani, Nakes yang Tewas Akibat Serangan KKB

Puskesmas disiram bensin, kaca dipecahkan, lalu membakar. Makin brutal, teroris KKB memasuki barak dokter dan menyerang petugas.

"Kami para nakes memilih keluar dari barak dokter," ujar Marselinus.

Setelah melihat para nakes keluar barak, anggota KKB langsung mengejar. Mereka berpencar, Dokter Geral, Lukas, dan Suster Siti Khodijah berlari kearah Mado.

Namun dihadang para teroris, dan dipukul menggunakan balok, lalu digiring ke pinggir jurang, kemudian ditendang jatuh masuk ke jurang.

Baca Juga: Ratusan Nakes Turun Jalan Bakar 1000 Lilin, Pasca Tewasnya Gabriela Meilani Akibat Serangan KKB

Sedangkan Marselinus, Gabriela Meilani, Kristina Sampe dan Katriyanti Tandila lari ke rumah warga untuk berlindung, namun para teroris makin mendekat.

Mereka mencoba berlindung di dalam WC rumah warga, namun dibakar. Kemudian keluar lewat belakang rumah, tetapi terdapat jurang yang terjal dengan kedalam 500 meter.

"Saya mengajak ketiga suster untuk melompat, saya duluan, menyusul 3 suster," tutur Marselinus.

Memilih menjatuhkan diri ke jurang karena merasa aman, namun ternyata para teroris KKB tetap mengejar kedalam jurang. 

Baca Juga: Gabriela Meilani Ditemukan Tewas di Dasar Jurang Usai Diserang KKB

Pertama mereka menangkap suster Katriyanti, lalu suster Gabriela Meilani, kemudian suster Kristina. Matri Marselinus tidak ditangkap karena sembunyi di antara tebing dan akar-akar.

"Mereka menelanjangi ketiga suster dengan merobek pakaiannya dengan parang, kemudian para suster dianiaya secara tidak manusiawi,"ungkapnya.

Tidak sampai disitu KKB menikam paha, merobek wajah, wajah ditonjok, hingga melakukan pelecehan seksual terdapat ketiga suster, lalu membuangnya ke jurang.

Menurut kesaksian Marselinus Ola Attanila mereka berada di jurang selama tiga malam, Namun suster Gabriela Meilani mengalami luka parah dan akhirnya dinyatakan tewas.

Baca Juga: Penyerangan KKB di Distrik Kiwirok Makan Korban, 1 Nakes Tewas Mengenaskan dalam Jurang

Berusaha naik secara perlahan, akhirnya mereka ditemukan oleh anggota TNI dan satu persatu dievakuasi.

Namun Dokter Geral Sukoi yang juga didorong ke dalam jurang sampai saat ini belum ditemukan.

Marselinus Ola Attanila memberikan kesaksian dan menceritakan perjuangan para nakes yang selamat dari maut, atas serangan teroris KKB, setelah berhasil dievakuasi dan tiba di di Makodam XVII/Cenderawasih sekitar pukul 11.00 WIT.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler