KF-21 Boramae Getarkan Dunia? Tunggu Dulu, Amerika dan Eropa Sudah Bergeser ke Pesawat Generasi Keenam

- 7 Februari 2022, 22:11 WIB
ilustrasi pesawat tempur generasi keenam yang dikembangkan BAE System.
ilustrasi pesawat tempur generasi keenam yang dikembangkan BAE System. /baesystem

JURNAL PALOPO - Baru mulai dengan pesawat generasi 4,5 yakni KF-21 Boramae, yang lain sudah menuju generasi 6.

Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan tengah membangun sebuah jet tempur generasi 4,5 yang diberi nama KF-21 Boramae.

Namun ternyata, KF-21 Boramae hanya sementara menggetarkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

Baca Juga: X Factor Indonesia Gala Show 4: Curi Perhatian BCL dan Rossa, Abdurrachman Tereleminasi

Pasalnya, Amerika Serikat dengan beberapa negara Eropa telah memulai investasi besar-besaran untuk membangun pesawat pejuang masa depan (Future Combat Air System).

Jet tempur ini nantinya akan dipanggil pesawat pejuang generasi keenam untuk keperluan masing-masing negara.

Era pesawat generasi kelima sebenarnya baru saja dimulai dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi kini, perkembangan pesawat lebih cepat dari perkiraan.

Dilansir dari Defence Security Asia, pesawat pejuang generasi keenam ini diproyeksikan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2030-an.

Baca Juga: Seorang Istri Mengidolakan Seorang Ustadz, Apakah Boleh? Begini Jawaban Buya Yahya

Proyek ini disebut Next Generation Air Dominance (NGAD), Angkatan Udara Amerika Serikat memulai program ini dengan tujuan utama untuk menggantikan pesawat pejuang generasi kelima F-22 Raptor.

F-22 Raptor bakal dipesiunkan pada awal tahun 2030 dan mungkin pada saat itu tiba, pesawat generasi keenam Amerika Syarikat sudah mulai terbang dan menjalankan tugasnya.

Seorang pegawai Angkatan Udara AS pernah mengaku kepada media pertahanan negara itu bahawa ia telah melihat pesawat prototipe NGAD dan telah melakukan uji terbang.

Tentu sebagian besar orang tidak ada yang tahu tentang hal ini karena program ini dilaksanakan secara rahasia agar China dan Rusia tidak tahu.

Baca Juga: Pekan Ke-23 Liga 1 2021: Daftar Susunan Pemain Bali United vs PSM Makassar

Pesawat generasi keenam AS di bawah program NGAD dipercayai akan beroperasi bersama-sama denga pesawat tanpa awak (UAV) di bawah lisensi Loyal Wingman.

Selain AS, Inggris, Swedia dan Italia serta perusahaan yang temasuk dalam BAE Systems, Saab Group dan Leonardo juga sedang membangunkan pesawat generasi keenam yang disebut 'Tempest' atau Future Combat Air System (FCAS).

Satelit merekam sebuah pesawat di Area 51, AS. Dicurigai, itu adalah pesawat generasi keenam yang diterbangkan oleh pilot atau pemandu jarak jauh.

Pihak pemerintah Inggris mengumumkan bahwa pesawat pejuang generasi keenam itu akan melakukan debut penerbangannya pada tahun 2035.

Baca Juga: Beda Nasib! Wander Luiz Menangkan PSS Sleman, Bruno Cantanhede Gagal Selamatkan Persib Bandung

Sementara itu, Perancis, Jerman dan Sepanyol juga telah melancarkan program FCAS yang tersendiri untuk membangunkan pesawat pejuang generasi ke-enam untuk menggantikan pesawat-pesawat pejuang seperti Rafale, Eurofighter Typhoon.

Sementara itu, KF-21 Boramae yang sedang dalam tahap perakitan telah menyelesaikan beberapa tes darat. Diperkirakan pertengahan tahun ini, jet tempur kolaborasi ini akan melakukan uji terbang.

"Jika uji coba darat KF-21 berjalan lancar, uji terbang pertama akan dimungkinkan paling cepat pada Juni," ungkap salah satu sumber dilansir Jurnal Palopo dari donga.com.

Menurut media Korea, hani.co.kr, Lee Il-woo, seorang insinyur senior di proyek KF-21 Boramae mengatakan bagian dalam pesawat tempur memiliki kisi-kisi rumit yang dirancang untuk terus berfungsi bahkan jika beberapa bagian rusak oleh tembakan selama pertempuran udara.

Baca Juga: Legenda Manchester United Tolak Piala Dunia 2022 di Qatar, Eric Cantona: Bukan Negara Sepak Bola

Pengembangan KF-21 Boramae ini sebenarnya tak lepas dari peran Amerika Serikat. Melalui perusahaan Lockheed Martin, AS memberikan lisensi ekspor 21 teknologi yang dibutuhkan untuk proyek KF-X.

"Setelah pemberian lisensi ekspor, Kementerian Pertahanan Korea, Kementerian Luar Negeri dan pejabat DAPA mengadakan negosiasi lebih lanjut dengan perunding AS," dikutip dari JoongAng Daily.

Usai mendapat teknologi dari AS, KF-21 Boramae diuji coba di darat terlebih dahulu sebelum terbang perdana pada Juni 2022.

Awalnya Amerika Serikat sedikit dibuat khawatir dengan pengembangan KF-21 karena mengancam pasaran F-35.

Baca Juga: 10 Negara Terbersih di Dunia, Nomor 2 Mencengangkan, Ada Indonesia?

Hal ini dikarenakan KF-21 Boramae disinyalir sama canggihnya dengan F-35 AS karena sama-sama memiliki teknologi dari Lockheed Martin.

Selain itu, harga yang terlampau murah dari F-35 juga jadi penyebab AS mengkhawatirkan KF-21 Boramae. 

Dari segi ekonomi, wajar jika AS khawatir karena KF-21 Boramae hanya dibanderol 60 juta US dolar, hampir setengah harga dari F-35 yang memiliki harga sekitar 100 juta US dolar.

Tetapi dari segi teknologi, AS tidak khawatir karena saat ini, mereka sedang mengembangkan pesawat tempur generasi keenam.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x