JURNAL PALOPO - Itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan adalah amalan yang baik untuk mendapatkan Lailatulqadar.
Tidak hanya di Ramadan saja, sebenarnya melakukan itikaf bisa di setiap waktu, namun hal tersebut bersifat sunnah.
Rasulullah SAW selalu menjalankan amalan ibadah itikaf di malam terakhir Ramadan sebanyak sepuluh kali bahkan sampai dua puluh kali.
Baca Juga: Bebas dari Penjara, Rangga Sunda Empire: Seharusnya Bukan Saya yang Dihukum
Kebiasaan Rasulullah SAW dalam beritikaf patut diteladani oleh para umatnya.
Adapun pengertian itikaf, yakni cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan duduk diam di dalam masjid, semata hanya untuk beribadah.
Selain itu, melaksanakan itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadan memiliki sejumlah keutamaan.
Di antara keutamaan tersebut adalah mendapatkan ampunan dan ridha oleh Allah SWT, didoakan oleh para malaikat, dan dijauhkan dari api neraka.
Baca Juga: 8 Varian Kue Kering yang Wajib Tertata di Meja Makan saat Idul Fitri