JURNALPALOPO - Dr. Arthur Szabo, profesor psikologi di Universitas Kiel dalam penelitiannya menyatakan bahwa ikatan kuat yang berasal dari ciuman teratur tidak hanya meningkatkan kesejahteraan emosional tetapi juga kesehatan fisik.
Selama tindakan sensasi berciuman pergi langsung ke sistem limbik yaitu bagian otak yang berhubungan dengan cinta, gairah, dan nafsu.
Saat impuls saraf bergerak dari bibir, lidah, otot wajah, dan kulit, koktail cinta diproduksi di dalam tubuh sehingga menyebabkan sensasi alami.
Baca Juga: Tak Terduga, Ternyata Begini Manfaat Luar Biasa Baking Soda untuk Kulit Anda
Baca Juga: Kuis : Pilih Gambar yang Pertama Kali Terlihat, dan Temukan Prediksi Masa Depan Anda
Koktail cinta terdiri dari neurotransmiter dan hormon termasuk dopamin, oksitosin, serotonin, adrenalin, dan endorfin.
Ciuman yang tulus, disengaja, dan menyentuh hati adalah unsur penting dalam proses tersebut.
Terapi ciuman sangat membantu memulihkan ramuan yang mungkin telah hilang dari praktik sehari-hari karena pertengkaran yang menyakitkan, pelepasan, atau keasyikan dengan pekerjaan atau anak-anak.
Untuk secara sengaja terlibat dalam ciuman yang lebih sensual membawa tingkat kasih sayang, rasa hormat, dan cinta kembali ke pasangan.
Baca Juga: Deretan Vitamin Esensial yang Anda Butuhkan Agar Kulit Sehat dan Bercahaya, Termasuk Vitamin C
Baca Juga: Ini Rahasia Kecantikan Wanita Jepang untuk Kulit Awet Muda
Berciuman adalah tanda bahwa ada awal baru untuk kemitraan yang bercahaya, atau kelanjutan dari koneksi yang ditandai dengan perhatian, koneksi, dan kepedulian.
Berciuman adalah bentuk komunikasi yang dapat melampaui kata-kata dan menyampaikan perasaan penghargaan, kepercayaan, dukungan, keterikatan, keamanan, dan bahkan pemujaan.
Ciuman selamat pagi, ciuman selamat malam, ciuman salam dan perpisahan, ciuman foreplay, ciuman saat berhubungan intim dan ciuman berair hanya untuk itu, semuanya bagus.
Berciuman tidak hanya dapat memulihkan kesejahteraan emosional dan fisik tetapi juga umur panjang.***