Biden Belum Dilantik Tapi Dolar sudah Dekat Titik Tertinggi Selama hampir Sebulan

- 19 Januari 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi Dolar.
Ilustrasi Dolar. /Adithya Nurcahyo

JURNALPALOPO - Hampir sebulan dolar dekati titik tertinggi di perdagangan Asia hingga Selasa pagi. Pedagang mengharapkan calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen agar menegaskan komitmen yang lebih tradisional untuk nilai mata uang yang ditetapkan pasar ketika dia bersaksi di Capitol Hill nanti.

Janet Yellen jadi pilihan terbaik Presiden terpilih Joe Biden untuk memimpin Departemen Keuangan. Dia diharapkan Biden untuk mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak mencari mata uang yang lebih lemah guna mendapatkan keuntungan kompetitif.

Biden ingin keuangan AS kembali ke postur yang lebih tradisional setelah Presiden Donald Trump yang segera berakhir masa jabatannya sering mencerca kekuatan dolar.

Baca Juga: Melania Trump Sampaikan Pidato Perpisahan, Ini Isi Pesannya

Baca Juga: Pecundangi Cagliari, Milan Makin Nyaman di Puncak Klasemen Liga Italia

Greenback telah memulai tahun ini dengan reli hampir dua persen terhadap mata uang utama lainnya, didukung oleh kenaikan imbal hasil surat utang negara AS sebagai tanggapan atas rencana Biden untuk paket bantuan pandemi senilai 1,9 triliun dolar AS.

Tahun lalu, mata uang safe-haven itu jatuh hampir tujuh persen di tengah ekspektasi kebijakan moneter AS yang akan tetap sangat longgar dan di tengah harapan pemulihan global pasca pandemi.

Greenback juga telah terbantu baru-baru ini oleh pembatalan taruhan bearish, dengan data menunjukkan bahwa hedge fund menumpuk posisi jangka pendek bersih terbesar sejak Mei 2011 di pekan yang berakhir 12 Januari.

Posisi besar tersebut menunjukkan bahwa pedagang akan relatif lebih cenderung untuk mengurangi posisi mereka daripada menambah taruhan yang sudah besar.

Baca Juga: 10 Tips Membuat Kacamata yang Tergores Bisa Terlihat Baru

Baca Juga: Tinggalkan Arsenal, Raja Assist Mesut Ozil Pilih Gabung Fenerbahce

Meski begitu, sebagian besar analis memperkirakan mata uang tersebut masih melanjutkan tren pergerakan lebih rendah selama 2021.

Prospek ekonomi yang membaik di bawah pengeluaran fiskal yang meningkat dan vaksinasi yang dipercepat, bersama dengan kebijakan moneter yang sangat longgar.

Hal tersebut akan membatalkan segala upaya untuk reli yang lebih berkelanjutan, tulis analis Commonwealth Bank of Australia, Kim Mundy dalam sebuah catatan.

"Kenaikan dolar AS lebih lanjut minggu ini akan ditahan," katanya.

Baca Juga: Inilah Tips Paling Sehat untuk Memasak Telur, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Arsenal Raih Kemenangan Telak atas Newcastle, Aubameyang Cetak Dua Gol

Indeks dolar turun 0,1 persen menjadi 90,690 pada awal perdagangan Asia, setelah naik tipis ke level 90,94 semalam untuk pertama kalinya sejak 21 Desember. Perdagangan melemah dengan pasar AS ditutup untuk Hari Martin Luther King Jr. pada Senin, 18 Januari 2021.

Dolar sedikit berubah pada 103,72 yen, berkonsolidasi dalam kisaran sempit setelah mencapai tertinggi satu bulan di 104,40 yen pekan lalu.

Euro menguat 0,1 persen menjadi 1,20855 dolar setelah turun ke 1,2054 dolar pada Senin 18 Januari 2021 untuk pertama kalinya sejak 2 Desember.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x