JURNAL PALOPO- Demi bisa tahan lama saat berhubungan intim, kadang suami mengkonsumsi obat kuat.
Tak bisa dihindari jika istri miliki semangat dalam berhubungan intim lebih lama ketimbang suami. Terkait suami konsumsi obat kuat, Buya Yahya berikan pandangannya.
Kondisi ini membuat suami minum obat kuat, agar bisa memenuhi kemampuan istri saat melakukan hubungan intim.
Baca Juga: Bolehkah Seorang Wanita Bekerja? Begini Jawaban Buya Yahya
Obat kuat sendiri sudah sangat mudah ditemukan, baik di apotek maupun melalui online shop.
Namun untuk keamanannya perlu diperhatikan, karena sudah ada banyak kasus dimana seorang suami meninggal lantaran mengkonsumsi obat kuat.
Lalu bagaimana hukum suami mengkonsumsi obat kuat dalam Islam? Berikut ini penjelasan dari Buya Yahya.
Dalam penjelasannya Buya Yahya mengatakan, didalam hubungan suami istri saat syahwat bangkit maka segera diselesaikan dengan hubungan intim.
Baca Juga: Begini Penjelasan Buya Yahya Tentang Menelan Ludah Ketika Sedang Shalat
"Namun jika istri memiliki syahwat yang secara berlebihan, maka dari pada mengkonsumsi obat kuat ada baiknya untuk saling mengerti," jelas Buya Yahya.
Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan jika obat-obatan hanya untuk orang sakit, selagi masih normal lebih baik tidak mengkonsumsinya, karena efek samping dari obat itu sendiri yang bisa merugikan.
"Tidak ada perlunya mengkonsumsi obat terlebih tanpa resep dokter, karena bisa berakibat pada penyakit jantung,"kata Buya Yahya.
Dari pada mengkonsumsi obat, Buya Yahya menekankan, lebih baik mengkonsumsi sesuatu yang bergizi, sehat tanpa harus beralih ke obat yang berbahaya.
Baca Juga: Meminjam Uang di Bank untuk Menyenangkan Orang Tua, Bagaimana Hukumnya? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Jangan pernah konsumsi obat kuat, namun jika memang sulit untuk membangkitkan syahwat, maka Anda bisa lakukan cara yaitu tanamkan kerinduan dengan berpisah sementara,"tegasnya.
"Ini akan membuat Anda lebih rileks saat berhubungan intim, tanpa harus dipengaruhi oleh obat-obatan yang tidak jelas, meskipun ditulis herbal, tetap tidak boleh," tutup Buya Yahya.***