Habitat Monyet dan Kera Lokal di Hutan Sulawesi Tergusur Akibat Penebangan Liar

- 26 Oktober 2020, 11:56 WIB
Monyet hitam khas Sulawesi.
Monyet hitam khas Sulawesi. /ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar/Asf/nz/15

Kedua provinsi ini kehilangan 13,41 persen dan 13,37 persen tutupan hutan selama kurun waktu tersebut.

Ini artinya tingkat rata-rata deforestasi untuk provinsi-provinsi di Sulawesi berkisar antara 0,42 persen hingga 0,85 persen setiap tahun.

Itu masih lebih rendah dibandingkan tingkat rata-rata nasional, yaitu satu persen setiap tahun.

Dampak negatif dari peningkatan deforestasi di Sulawesi sanga kelihatan pada kehidupan primata lokal, yang merupakan sepertiga dari semua primata di Indonesia.

Baca Juga: Diterpa Isu Reshuffle, Fahri Hamzah: Kabinet Kerja Harus Menjadi Kabinet Krisis

Sulawesi hanya memiliki dua marga primata, Tarsius dan Kera, tapi keduanya telah berkembang biak menjadi lebih banyak spesies dibandingkan marga yang sama di pulau-pulau lainnya di Indonesia.

Spesies kera campuran dan silang balik asli Sulawesi adalah binatang yang cukup terkenal di kalangan para peneliti.

Keberadaan mereka menjadikan Sulawesi laboratorium yang penting untuk studi genetik dan evolusi primata.

Sulawesi adalah rumah bagi tujuh belas primata endemik yang menarik perhatian banyak ahli primata dunia.

Baca Juga: Pengadaan Vaksin Covid-19 Diperkirakan Mundur, Pemerintah Diminta untuk Tidak Terburu-buru

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x