Khawatir Klaster Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja, Politisi PDIP Minta Pemerintah Antisipasi Covid-19

- 10 Oktober 2020, 18:26 WIB
Politisi PDIP, Rahmad Handoyo khawatir akan adanya klaster unjuk rasa tolak UU CIpta Kerja.
Politisi PDIP, Rahmad Handoyo khawatir akan adanya klaster unjuk rasa tolak UU CIpta Kerja. /Instagram/@Rahmadhandoyo

Baca Juga: Romantis Banget! Ini Lirik Lagu 'Izinkan Aku Menghalalkanmu' ADAM

“Karena itu, saya menghimbau agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah segera melakukan langkah antisipasi dengan menyagakan rumah sakit. Ini perlu segera dilakukan, jangan sampai terlambat," kata Rahmad Handoyo dalam keterangan tertulis dikutip dari Instagram DPR RI, Sabtu 10 Oktober 2020.

Selain meminta kepada pemerintah, Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini juga menghimbau kepada para buruh, mahasiswa dan pengunjuk rasa lainnya untuk segera memeriksakan diri jika merasakan gejala-gejala Covid-19 seperti batuk, demam dan .

"Saudara-saudara kita yang melakukan unjuk rasa kemarin adalah pejuang. Tapi jangan lupa, kesehatan dan keselamatan jiwa adalah hal yang utama.

“Jadi sekali lagi, jangan lengah, jika mengalami gejala Covid-19, segera periksakan diri," ujarnya.

Baca Juga: Jangan Berlarut-larut, Ini 3 Cara Menjaga Kenetralan Hati Kamu yang Sedang Kecewa

Baca Juga: Tiga Terduga Pelaku Narkoba Jenis Sabu Diringkus Polres Palopo, Dua Diantaranya Pasutri

Handoyo mengatakan untuk selalu mawas diri dan perlu menjadi perhatian semua pihak akan kemungkinan penyebaran Covid-19 saat mengikuti aksi unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Jika ada peserta demo yang ternyata positif, tentu bisa segera dilakukan tracing agar tidak virus tersebut tidak menyebar dan menjadi klaster besar di kemudian hari," katanya

Dia juga berharap Kementerian Kesehatan, pemerintah pusat dan daerah bisa bekerja sama bergandeng tangan untuk meminimalkan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19, menyusul aksi unjuk rasa kemarin.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah