Network
Akan tetapi, keberadaannya terancam punah setelah banyak pemburu liar menangkapnya.
Ketika abad ke-18, Indonesia yang kala itu masih di bawah pemerintah kolonial Belanda, pernah menganggap bahwa badak Jawa adalah hama yang sering mengganggu tanaman perkebunan milik warga.
Bahkan saat itu pernah diadakan sayembara mencari dan membunuh badak Jawa yang sering meresahkan warga dengan imbalan hadiah sebesar 10 gulden (mata uang di zaman kolonial Belanda).
Disebutkan bahwa kini populasi badak Jawa di alam liar hanya tersisa sekitar 50-an ekor dan hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon.
Baca Juga: Era Netanyahu Berakhir, Naftali Bennett Siap Pimpin Israel, Palestina Tidak Yakin Ada Perubahan
Pada 1960-an, badak Jawa pernah mengalami krisis populasi yang sangat parah, bahkan hanya ditemukan sekitar 20 ekor saja.
Mulai tahun 1980-an sampai sekarang, perkembangan populasi badak Jawa kian stabil. Tetapi jumlahnya tersebut sangat beresiko dari ancaman kepunahan.
Banyak yang meyakini bahwa hanya ada 73 mamalia langka yang kini ditempatkan di Cagar Alam yang terdiri dari hutan hujan yang rimbun serta air tawar yang luasnya sebesar 5,100 hektar.
Kemunculan dua anak badak Jawa yang terekam kamera tersebunyi itu menerbitkan sebuah harapan baru bahwa di masa depan spesies terseut tidak akan cepat punah.***
