Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan depresi dan bahkan meningkatkan risiko jangka panjang untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental pada beberapa orang.
Faktanya Studi 2017 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi 67 gram atau lebih setiap hari 23 persen lebih mungkin untuk menerima diagnosis depresi klinis dalam 5 tahun.
4. Merasa Panik Jika Berhenti Mengkonsumsi Makana Manis
Berhenti mongkunsumsi gula ternyata bisa menimbulkan efek samping, seperti kegelisahan, sifat sering marah, kebingungan, dan kelelahan.
Baca Juga: Bantai Chelsea 4-1, Bayern Munchen Melaju ke Babak Perempat Final Liga Champions
Ini telah menyebabkan ahli untuk melihat bagaimana gejala penarikan gula bisa menyerupai gejala zat adiktif tertentu.
5. Gula Merusak Kekuatan Otak
Penelitian menemukan bahwa diet tinggi gula dapat merusak fungsi kognitif, bahkan tanpa adanya penambahan berat badan yang ekstrim atau asupan energi yang berlebihan.
Sebuah studi 2015 menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula tingkat tinggi mengganggu fungsi neurokognitif seperti pengambilan keputusan dan memori.***
(Penulis : Kannia Nur Haida Komara)