JURNALPALOPO.COM - Gula terkadang disalahkan sebagai penyebab dari banyaknya gangguan kesehatan.
Konsumsi gula yang berlebihan akan membuat tubuh mengalami peningkatan kadar gula.
Dan banyak gangguan kesehatan lainnya dari gula tersebut. Di lain sisi tubuh tidak akan bisa berfungsi dengan baik jika tanpa gula.
Baca Juga: 7 Makanan yang tidak cocok untuk Penderita Sakit Maag
Walaupun rasanya yang manis namun terlalu banyak mengkonsumsi gula bisa sebabkan beberpa penyakit kronis.
Meskipun membuang makanan manis dapat membuat Anda lebih sehat secara fisik, efek gula pada kesehatan mental kita yang patut untuk dicermati.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Healthline, berikut 5 efek dari makan gula terhadap kesehatan mental.
1. Gula Mempengaruhi Mood
Baca Juga: Hindari atau Cegah Kebiasaan Berikut Agar Bibir tidak menjadi Hitam
Penelitian menunjukkan bahwa cemilan manis tidak berpengaruh positif pada suasana hati. Faktanya, gula mungkin memiliki efek sebaliknya dari waktu ke waktu.
Satu studi yang diterbitkan pada tahun 2017 menemukan bahwa mengonsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan mood pada pria, dan gangguan mood berulang baik pada pria maupun wanita.
2. Melemahkan Kemampuan untuk Menghadapi Stres
Gula dapat membantu Anda mengurangi rasa lelah dengan menekan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal (HPA) di otak Anda, yang mengontrol respons Anda terhadap stres.
Baca Juga: Bisa Basmi Virus dan Bakteri, Jangan Salah Gunakan Tisu Basah Ini Cara yang benar
Artikel ini telah ditayangkan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com dengan judul 5 Efek Kebanyakan Makan Gula bagi Kesehatan Mental, Bisa Picu Depresi.
Peneliti di University of California, Davis menemukan bahwa gula menghambat sekresi kortisol yang diinduksi stres pada wanita sehat, meminimalkan perasaan cemas dan tegang. Kortisol dikenal sebagai hormon stres.
3. Gula Dapat Meningkatkan Risiko Mengalami Depresi
Konsumsi gula yang berlebihan memicu ketidak seimbangan bahan kimia otak tertentu.
Baca Juga: Daftar Smartphone dengan Radiasi Terendah hingga Tertinggi, Smartphone Kamu Masuk Dimana?
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan depresi dan bahkan meningkatkan risiko jangka panjang untuk mengembangkan gangguan kesehatan mental pada beberapa orang.
Faktanya Studi 2017 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi 67 gram atau lebih setiap hari 23 persen lebih mungkin untuk menerima diagnosis depresi klinis dalam 5 tahun.
4. Merasa Panik Jika Berhenti Mengkonsumsi Makana Manis
Berhenti mongkunsumsi gula ternyata bisa menimbulkan efek samping, seperti kegelisahan, sifat sering marah, kebingungan, dan kelelahan.
Baca Juga: Bantai Chelsea 4-1, Bayern Munchen Melaju ke Babak Perempat Final Liga Champions
Ini telah menyebabkan ahli untuk melihat bagaimana gejala penarikan gula bisa menyerupai gejala zat adiktif tertentu.
5. Gula Merusak Kekuatan Otak
Penelitian menemukan bahwa diet tinggi gula dapat merusak fungsi kognitif, bahkan tanpa adanya penambahan berat badan yang ekstrim atau asupan energi yang berlebihan.
Sebuah studi 2015 menemukan bahwa mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula tingkat tinggi mengganggu fungsi neurokognitif seperti pengambilan keputusan dan memori.***
(Penulis : Kannia Nur Haida Komara)