Donald Trump masih Berharap Tuntutan Hukum akan Menggantikan Kurangnya Suara

- 9 November 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi Donald Trump masih berharap ada perubahan jika tuntutannya dipenuhi.
Ilustrasi Donald Trump masih berharap ada perubahan jika tuntutannya dipenuhi. //pixabay/

JURNALPALOPO - Untuk memenangkan gugatan pasca pemilu yang menjanjikan, seorang calon presiden membutuhkan negara bagian di mana ia memiliki harapan untuk menutup selisih kecil untuk melewati ambang batas 270 suara elektoral.

Dia juga butuh argumen. Presiden Donald Trump kekurangan keduanya.

Sebaliknya, ketika Joe Biden mengklaim kemenangan pada hari kelima penghitungan, strategi hukum yang mendasari upaya terakhir Trump untuk mempertahankan Gedung Putih didasarkan pada volume yang besar.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Hampir selusin tuntutan hukum yang salah diartikan di negara-negara medan pertempuran telah mengeluarkan hasil.

Trump hampir tidak memiliki peluang untuk mengatasi keunggulan Joe Biden yang semakin melebar.

Tim hukum Trump dikepalai oleh David Bossie, bukan pengacara, tetapi konservatif agresif yang menjadi wakil manajer kampanye 2016 lalu.

Tuntutan hukum dibangun di sekitar serangkaian kebohongan yang diucapkan Trump dalam konferensi pers pada 5 November mengenai "integritas" pemilu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Karakter Seseorang bisa Terlihat dari Rasa Es Krim Favorit Anda

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Economist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x