Donald Trump masih Berharap Tuntutan Hukum akan Menggantikan Kurangnya Suara

- 9 November 2020, 10:10 WIB
Ilustrasi Donald Trump masih berharap ada perubahan jika tuntutannya dipenuhi.
Ilustrasi Donald Trump masih berharap ada perubahan jika tuntutannya dipenuhi. //pixabay/

Trump dengan keliru mengumumkan, “jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang."

"Tapi jika Anda menghitung suara ilegal, mereka dapat mencoba mencuri pemilu dari kami."

Suara "ilegal" itu, menurut pendapat Trump, adalah yang datang terlambat.

Tetapi surat suara yang dihitung setelah hari pemilihan di Pennsylvania, Georgia, Nevada, Arizona dan di tempat lain adalah semburan suara mail-in yang benar-benar valid sebelum pemungutan suara dibuka pada 3 November.

Baca Juga: Pelaku Rombongan Moge yang Menganiaya Anggota TNI Terancam Pasal Berlapis

Strategi hukum Trump yang salah arah dan tersebar telah menimbulkan keputusasaan yang memuncak sejak dia berkata, "kami ingin semua pemungutan suara dihentikan, " 4 November dini hari waktu setempat.

Pola pengajuan menunjukkan keinginan Trump bahwa penghitungan harus dihentikan sementara di negara bagian di mana dia pernah menikmati keunggulan besar yaitu ​​Michigan, Pennsylvania, dan Georgia.

Sebagian besar tuntutan hukum Trump menemui jalan buntu. Dan bagaimana mereka dimaksudkan untuk membantu tujuan kampanye masih belum jelas.

Di Georgia pengacaranya meminta hakim untuk membuang hanya 53 surat suara yang konon datang terlambat, "tidak ada bukti tentang ini," hakim memutuskan.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Tidak akan Menyingkirkan Poninya, Begini Penjelasan Konsultan Gaya Korea

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Economist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah