Awal pekan ini, AS menuduh Rusia akan membuat serangan palsu terhadap wilayah atau warganya sendiri oleh pasukan Ukraina sebagai dalih untuk menyerang tetangganya.
Tuduhan tersebut telah menarik bantahan keras dari Moskow. Kedutaan Besar Rusia di Washington mengatakan tuduhan AS dapat digunakan sebagai alibi untuk kemungkinan operasi militer di wilayah Donbas yang diperebutkan Ukraina.
“Washington telah memprovokasi seluruh dunia selama beberapa bulan dengan pernyataan bahwa Ukraina akan menjadi korban 'agresi Rusia.'” kata Duta Besar Anatoly Antonov kepada Newsweek.
Sementara itu, Presiden Prancis,Emmanuel Macron dan kanselir Jerman, Olaf Scholz akan menuju ke Moskow dan Kyiv dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: 3 Tips dari Zaidul Akbar Buat Atasi Sakit Gigi
Keduanya memiliki agenda upaya diplomatik untuk mencoba mencegah Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina.
Emmanuel Macron dijadwalkan mengunjungi Moskow pada Senin dan Kyiv pada Selasa, sementara Olaf Scholz akan melakukan perjalanan ke Kyiv pada 14 Februari dan Moskow pada 15 Februari.
Kunjungan itu dilakukan karena China telah mendukung permintaan Rusia agar NATO dilarang melakukan ekspansi ke Ukraina.
Selain itu karena Amerika Serikat menuduh Kremlin tentang rencana mengarang serangan oleh pasukan Ukraina yang dapat digunakan Rusia sebagai dalih untuk menyerang.***