Diketahui, poin penting KF-21 Boramae sendiri adalah persenjataan yang dibawa dari luar.
Jika KF-21 berhasil, konsepnya akan beralih ke model Blok 3 yang dioptimalkan secara siluman dengan ruang senjata internal.
Dengan demikian KF-21 mungkin memiliki potensi untuk berkembang menjadi pesawat siluman "sejati" di iterasi selanjutnya.
Sebagai informasi, saat ini Boramae diketahui memiliki kecepatan maksimum Mach 1,83 dan jangkauan feri 1.800 mil.
Baca Juga: New York- London hanya Ditempuh 90 Menit, Hermeus Ciptakan Pesawat Super Duper Cepat
Pembayaran Boramae sendiri akan dilakukan dengan cara dicicil. Uniknya, skema imbal dagang yang akan digunakan Indonesia untuk membayar tunggakan KF-21 Boramae.
Indonesia akan membayar menggunakan komoditas seperti minyak sawit (CPO), karet mentah hingga hasil bumi lainnya.
Menurut keterangan DAPA, Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026, dan tiga puluh persen dari itu akan menjadi transfer dalam bentuk barang.
Penggunaan komoditas ini lantaran keuangan Indonesia tidak stabil akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Citra Satelit Menangkap Upaya Pengaburan Pangkalan AL Rusia di Suriah, Tujuannya Apa?