Nyaman Tinggal di Kompleks Piala Dunia, Pengungsi Afghanistan Khawatirkan Keluarga

- 5 September 2021, 15:34 WIB
Meski kini nyaman berada di kompleks Piala Dunia Qatar, namun pengungsi Afghanistan tetap khawatirkan keluarga
Meski kini nyaman berada di kompleks Piala Dunia Qatar, namun pengungsi Afghanistan tetap khawatirkan keluarga /Kolase /Ardilla/

Dia memiliki ambisi "melayani negaraku sebagai seorang jurnalis, aktivis sosial, guru, dan pelatih jurnalis", namun dia menambahkan, "untuk saat ini, tak ada harapan bagiku untuk kembali ke Afghanistan." 

Memegang telepon pintar di tangan kiri yang jari-jarinya hancur oleh bom Taliban lebih dari sepuluh tahun lalu, Sarhadi menunjukkan sebuah gambar. Foto selfie anak perempuan kecilnya yang sedang tersenyum memenuhi layar.  

Sarhadi berpikir tidak ada siapapun yang peduli pada mereka kecuali Qatar. Beberapa minggu lalu dia menolak tawaran kuliah master bidang jurnalistik di India. 

"Harus punya sokongan dana," katanya. "India tidak mampu menyokong rakyatnya sendiri, bagaiman bisa mereka membantuku?" 

Baca Juga: Mengenal Sayed Sadaat, Menteri Afghanistan yang Kini Jadi Kurir di Jerman

Meskipun penghuni kompleks Piala Dunia lain berharap memperoleh suaka di Irlandia, Irak, Rwanda, Amerika, atau Inggris, tidak terpikirkan oleh Sarhadi di mana dia akan berakhir. 

"Aku tidak tahu siapa yang akan menerimaku sebagai seorang pengungsi," katanya. 

Selain ransel, telepon pintar, dan komputer, satu-satunya barang berharga yang berhasil diselamatkannya dari Kandahar adalah segepok kartu identitas dan bukti kualifikasi. Harta berharganya itu didesalkan dalam kantung plastik. 

"Secara fisik, aku berada di Doha, Qatar. Tapi secara mental, aku ada di Afghanistan bersama keluargaku," Sarhadi melanjutkan. 

Baca Juga: Ekonomi Afghanistan Memburuk, Taliban Bersiap Umumkan Pemerintahan Baru

Halaman:

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah