Junta Myanmar Memblokir Akses ke Facebook Setelah Muncul Gelombang Demonstrasi

- 4 Februari 2021, 15:34 WIB
Militer Myanmar memblokir Facebook setelah melakukan kudeta terhadap Suu Kyi.
Militer Myanmar memblokir Facebook setelah melakukan kudeta terhadap Suu Kyi. /Twitter.com/@eeq17492467

NLD memenangkan sekitar 80 persen suara dalam pemilihan 8 November, menurut komisi pemilihan. Hasil ini ditolak oleh militer, dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan akan meningkatkan tekanan internasional untuk memastikan keinginan rakyat dihormati.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar untuk memastikan bahwa kudeta ini gagal," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam wawancara yang disiarkan oleh The Washington Post pada hari Rabu.

Menangani kudeta di Myanmar adalah prioritas bagi Amerika Serikat, dan Washington sedang meninjau kemungkinan sanksi sebagai tanggapan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Anda Termasuk Pekerja Keras? Cari Tahu Tentangmu Melalui Gambar

Presiden Joe Biden membahas situasi dalam panggilan telepon dengan para pemimpin Korea Selatan dan Australia.

Ketua Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia, Charles Santiago, mengatakan tuduhan terhadap Suu Kyi menggelikan.

“Ini adalah langkah absurd oleh junta untuk mencoba melegitimasi perebutan kekuasaan ilegal mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengatakan enam radio walkie-talkie telah ditemukan dalam penggeledahan di rumah Suu Kyi di Naypyidaw yang diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin. NLD sendiri belum mengomentari tuduhan tersebut.

Baca Juga: Seberapa Stres Anda? Dapatkan Jawaban dari Gambar yang Terlihat Pertama Kali

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah