Pasca Kudeta, PBB Khawatir akan Keadaan Muslim Rohingya yang Masih Berada di Myanmar

- 2 Februari 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi etnis Rohingya.
Ilustrasi etnis Rohingya. /Al Jazeera/ Mohammed Jamjoom

JURNALPALOPO - Aksi kudeta yang dilakukan militer Myanmar kepada pemimpin di negara tersebut membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir akan keadaan sekitar 600.000 muslim Rohingya yang masih berada di negara itu.

Seorang juru bicara PBB mengatakan pada hari Senin ketika Dewan Keamanan berencana untuk bertemu mengenai perkembangan terbaru pada hari Selasa.

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada Senin dalam kudeta terhadap pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis.

Baca Juga: Kenali Gejala yang Timbul Saat Tubuh Kekurangan Zinc, Terjadi Diare Hingga Rambut Rontonk

Baca Juga: Diet Terbaik untuk Pemalas, Cara Menurunkan 1-2 kg per Minggu dengan Mudah

Pemimpin Myanmar ini yang ditahan bersama dengan para pemimpin politik lainnya dalam penggerebekan dini hari.

Tindakan keras militer tahun 2017 di negara bagian Rakhine Myanmar mengirim lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, tempat dimana mereka masih terdampar di kamp-kamp pengungsi.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat menuduh militer Myanmar melakukan pembersihan etnis.

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap tinggal di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp, ​​mereka tidak dapat bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah