Singapura Berencana Budidaya Daging, Produk tanpa Penyembelihan Bisa Jadi Makanan Masa Depan

- 5 Desember 2020, 16:14 WIB
Ilustrasi daging
Ilustrasi daging /Pixabay/

Di bidang ketahanan pangan, daging hasil budidaya juga dapat meningkatkan ketahanan negara yang bergantung pada impor seperti Singapura, yang mendapatkan lebih dari 90 persen makanannya dari luar negeri.

Baca Juga: Pejabat Kemensos Ditangkap KPK Terkait Bansos Covid-19, dr. Tirta: Hukumannya Mati

Eat Just mengatakan potongan ayam budidaya akan diproduksi di Singapura, dan Tetrick mengatakan kepada ST pada hari Kamis bahwa perusahaan bertujuan untuk memproduksi cukup tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk seluruh Asia.

Kebutuhan untuk memberi makan populasi global yang tumbuh bisa mencapai hampir 10 miliar pada pertengahan abad, menekan sistem produksi pangan.

Dampak perubahan iklim dapat menambah tekanan pada ketahanan pangan. Tren ini menyoroti kebutuhan akan cara baru dalam memproduksi makanan, dengan jejak karbon yang lebih kecil.

Kritikus mengatakan dampak lingkungan dari budidaya daging secara definitif tidak lebih baik daripada membesarkan hewan dengan cara tradisional.

Baca Juga: Kampanye di Luar Jadwal, Cagub Sumbar Ditetapkan sebagai Tersangka

Konteks itu penting. Di Singapura, misalnya, sebagian besar energi dihasilkan oleh gas alam bahan bakar fosil yang lebih bersih daripada batu bara atau minyak. 

Kemajuan yang dibuat dalam sistem energi terbarukan, dan peningkatan produksi daging hasil budidaya, dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan jejak karbon daging hasil budidaya.

Seperti banyak inovasi baru, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai berbagai dampak produk daging yang dibudidayakan.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x