"Orang yang ditangkap, didekati dengan pendekatan psikologis. Dengan cara ini para pelaku akan melunak," sebut Irjen Martinus Hukom.
Matinus juga menyebutkan bahwa, gerakan yang perlu dihargai. Namun ini kadang jadi teroris, ketika telah mengancam keamanan warga.
Menurutnya hal yang akan muncul setelah dilakukan pendekatan, adalah Sindrom Stockholm. Hal ini dirasa mampu sebagai salah satu solusi KKB.
"Sindrom Stockholm, yaitu ganggan psikologis yang bakal kemunculkan kasi sayang, baik yang ditangkap ataupun penangkap,"tutupnya.
Baca Juga: Dikira Bagian dari KKB, Kepala Distrik Wusama Dibebaskan Lantaran Bukti Tidak Mendukung
Hingga kini kontak saja masih biasa terjadi, meki tidak separah saat KKB Lamek Taplo beraksi di Distrik Kiwirok, Papua.***