Network
JURNAL PALOPO- Kebiadaban KKB akibatkan tewasnya nakes Gabriela Meilani di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang menuai kecaman.
Buntut panjang dari tewasnya Gabriela Meilani oleh KKB, para nakes ditarik dari distrik-distrik dan kampung dengan alasan keselamatan.
Akibatnya layanan kesehatan di distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang pun lumpuh total.
Baca Juga: Viral dan Bikin Sedih, Seorang Kakek Terlihat Memungut Beras Dipinggir Jalan
Para nakes sempat gelar aksi long march dan bakar seribu lilin sebagai tanda duka cita atas gugurnya Gabriela Meilani.
Sabinus Uropmabin selaku perwakilan nakes mengungkapkan pernyataan sikap.
Menurutnya nakes adalah pejuang terdepan pelayanan masyarakat, yang harusnya dilindungi oleh negara dan masyarakat.
"Para nakes hadir dan melayani di Kabupaten Pegunungan Bintang bukan untuk membunuh apalagi dibunuh," ujar Sabinus.
Baca Juga: Sederet Aksi Pemimpin KKB Lamek Taplo, dari Penembakan TNI hingga Dalang Tewasnya Gabriela Meilani
Seperti yang diketahui, KKB lakukan serangan pada 13 September 2021 lalu, di distrik Kiwirok yang menyebabkan beberapa korban yakni dokter, mantri, dan perawat.
Salah satu nakes yang gugur di dalamnya ialah Gabriela Meilani.
Jasad Gabriela Meilani akhirnya bisa dievakuasi pasukan TNI Polri Jumat 17 September kemarin.
Evakuasi yang dilakukan terbilang cukup sulit dikarenakan faktor cuaca yang kurang bersahabat.
Baca Juga: Evakuasi Gabriela Meilani Berhasil, TNI-Polri Sukses Atasi Cuaca dan Serangan KKB
Di sisi lain, serangan KKB dari jurang dekat jasad Gabriela Meilani ditemukan juga mempersulit proses evakuasi.
Hingga saat ini pasukan TNI Polri masih berupaya melakukan penelusuran guna menangkap gembong besar KKB di Papua.***
