Kisah Dibalik Kematian Petta Pao yang Dibunuh Keponakan Sendiri, dan Sumur yang Tak Pernah Kering

- 11 Februari 2021, 08:32 WIB
Baharman Supri Narasumber Kisah Petta Pao
Baharman Supri Narasumber Kisah Petta Pao /Jurnal Palopo / Maya Alimuddin /

JURNALPALOPO- Masih tentang kisah Petta Pao, sosok yang telah melegenda dari Malangke Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang hidup pada 1.500 tahun silam. 

Jika sebelumnya membahas tentang kaitan keturunan Petta Pao dengan asal mula pantai Bira, kali ini Jurnal Palopo, akan mengulik dua peninggalan yang masih bertahan hingga saat ini. 

Peninggalan pertama adalah tanah lagaja, yang berisi sumur, sering digunakan Petta Pao Raja Luwu ke XIV, yang hingga saat ini tak pernah kering meski berumur ribuan tahun. 

Baca Juga: 7 Manfaat Penting Dari Air Kelapa yang Banyak Orang Belum Mengetahuinya

Baca Juga: Hasil Copa Italia: Singkirkan Napoli 3-1, Atalanta Tantang Juventus di Partai Final

"Sumur ini tidak jauh dari rumah mendiang orang tua saya, hanya berjarak 50 meter," tutur Baharman Supri, yang menjabat Anggota DPRD Kota Palopo. 

Baharman Supri menuturkan, bahwa meski kemarau panjang terjadi, sumur Petta Pao tak pernah kering. Berbeda dengan sumur pada umumnya. 

Disaat sungai dan sumur dilanda kekeringan, peninggalan Petta Pao ini tak pernah kering. Sehingga sumur tersebut menjadi pilihan dan harapan masyarakat untuk peroleh air bersih. 

"Saat sungai Lakalapuang kering, dan warga ramai berburu ikan Jollo, sumur ini tak terdampak. Ini menjadi solusi warga untuk memperoleh air bersih," ungkap Baharman Supri, Kamis 11 Februari 2021.

Halaman:

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x