JURNALPALOPO - Meskipun telah dihimbau oleh pemerintah setempat, ribuan pengungsi yang terletak di sejumlah titik di kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat belum mau pulang ke rumahnya. Karena trauma yang masih menyelimuti mereka.
"Rumah kami rusak parah, kami mau kemana, tidak mungkin kembali ke rumah. Kami pengungsi, hanya bisa bertahan di tenda pengungsian," kata, Awal, salah seorang pengungsi di Mamuju, Minggu 24 Januari 2021.
Salah satu korban gempa bumi itu meminta kejelasan kepada pemerintah mengenai upaya yang dilakukan untuk penanganan dampak bencana.
Baca Juga: Inilah 4 Tips Melindungi Penglihatan Anak dari Layar, Terutama Saat Belajar Online
Baca Juga: Ketahui Warna Apa yang Sesuai dengan Warna Kulit Anda, dan Warna yang Harus Dihindari
Baca Juga: Sebanyak 15 Awak Kapal Turki Diculik dan 1 Orang Tewas Akibat Bajak Laut di Pantai Afrika Barat
"Kalau kami disuruh pulang harus jelas bagaimana kami nantinya, karena tidak mungkin kami menempati rumah yang hampir roboh, atau tertimpa bangunan rumah tetangga yang roboh," katanya.
Awal juga mempertanyakan mengenai masyarakat pengungsi lain yang telah keluar dari daerah seperti menuju wilayah Utara Kabupaten Mamuju.
"Bagaimana mungkin mereka mau kembali ke pengungsian kalau pemukimannya hancur, sementara pemerintah tidak jelas dalam memberikan solusi dan belum memiliki data soal kerusakan pemukiman warga yang terdampak bencana," katanya.
Karena masih trauma dengan gempa dan takut terjadinya gempa susulan, Amrin salah seorang pengungsi belum mau pulang rumahnya.
Baca Juga: Tanggal Pendaratan untuk Perseverance Rover di Mars Telah Diumumkan NASA
Baca Juga: Bentrok Antar Pemuda Pecah di Kota Palopo, 1 Pelaku Berhasil Diamankan, Polres Masih Dalami Motif
"Biarkan kami di pengungsian sampai kami bisa merasa aman kembali ke rumah. Pemerintah juga mesti membantu kami karena situasi belum berjalan normal," katanya.
Amrin juga mengatakan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten belum memberikan bantuan kepada pengungsi hingga saat ini. Juga belum ada kejelasan untuk langkah penanganan dampak gempa ini.
"Seandainya bukan bantuan dari pemerintah dan masyarakat Sulsel dan Sulteng dan seluruh Indonesia, maka kami tidak tahu bagaimana bertahan hidup di pengungsian, karena pemerintah setempat tidak melakukan apa apa," katanya.***