Kilas Balik KKB di Papua, Mulai dari Tewasnya Gabriela Meilani Hingga Pernyataan Perang Lamek Taplo

20 September 2021, 07:19 WIB
Lamek Taplo saat menyatakan siap perang untuk Papua Merdeka /YouTube @Bin Dumky/

JURNAL PALOPO- Kecaman datang kepada KKB, setelah melakukan aksi kekerasan dan pelecehan pada Nakes di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. 

Dalam beberapa hari terakhir, pemberitaan KKB wara wiri di sejumlah stasiun TV hingga media online tanah air. Hal ini tak lepas dari perlakuan mereka pada Nakes. 

Paling menyita perhatian, adalah tewasnya Gabriela Meilani, dalam sebuah jurang setelah mencoba selamatkan diri dari KKB yang mengganas. 

Baca Juga: Martina Rinding Terus Menunggu Putrinya Gabriela Meilani, Irawan Setio Putra: Aktivis HAM Bungkam

Berikut Jurnal Palopo, akan mengulik sejarah KKB yang kini menjadi ancaman besar bagi masyarakat sipil, Nakes, Guru dan lainnya. 

Kehadiran KKB di Papua memang telah lama membuat masyarakat resah, bahkan telah beberapa kali terlibat kontak senjata dengan TNI-Polri. 

Hal ini membuat stabilitas keamanan di Papua harus diperketat hingga ditetapkan siaga satu. 

KKB merupakan sebutan penegak hukum Indonesia, untuk kelompok militan yang mengatasnamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Baca Juga: Pemimpin KKB Lamek Taplo Nyatakan Siap Perang tapi Tak Ingin Dicap Teroris, Netizen: Mimpi di Siang Bolong

Melalui OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang dibentuk tahun 1963 dibawah pimpinan Jacob Hendrik Prai, dengan kekuasaan Papua dan Papua Barat turut serta melahirkan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). 

Menurut Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, kehadiran KKB membuat roda pemerintahan tidak berjalan baik, hal ini dikarenakan saat KKB meminta tolong dan tidak segera direspon maka ia tidak segan untuk bertindak kasar. 

Natalis Tabuni beranggapan jika uang rampasan yang dilakukan KKB, digunakan untuk keperluan membeli senjata, demi menguatkan barisan pasukan mereka. 

Kejadian di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, merupakan imbas dari kontak senjata yang dilakukan oleh TNI Polri dengan KKB, dimana hal ini telah sering dilakukan. 

Baca Juga: Korban dan Pelaku Penganiayaan Nakes di Kiwirok, Ternyata Saling Kenal

Di Tahun 2020, ada banyak kasus kontak senjata yang dilakukan antara KKB dan TNI Polri seperti:

1. TNI-Polri vs KKB di Intan Jaya 18 Februari 2020. Satu KKB tewas. 

2. Ketegangan di Nduga pada 26 Februari 2020. KKB pimpinan Egianus Kogoya menyerang pos TNI di Kampung Koteka, Distrik Kenyam, Nduga. Satu warga sipil tewas. 

3. KKB Tembaki Mobil TNI di Kabupaten Keerom pada 29 Februari 2020.

Baca Juga: Lanjutkan Aksi di Distrik Okhika, KKB Bakar 7 Bangunan, Puskesmas dan Sekolah Diantaranya

4. Kontak senjata KKB vs TNI di Tembagapura yang tewaskan 4 KKB pada 15 Maret 2020.

5. Kontak senjata KKB vs TNI-Polri di Tembagapura, Mimika yang Tewaskan Sniper KKB pada 10 April 2020.

Selain itu masih banyak lagi kontak senjata terjadi antara KKB dan TNI. Disisi lain KKB tak kunjung sadar, dan akan berusaha memisahkan Papua dari NKRI. 

Bahkan baru-baru ini, pimpinan KKB Lamek Taplo menyatakan diri siap untuk berperang demi Papua Merdeka. 

Baca Juga: Pimpin KKB Ngalum Kupel Membuat Pernyataan Sikap, Lamek Taplo: Siap Perang

Namun disisi lain, Lamek Taplo tak ingin disebut sebagai teroris meskipun melepaskan satu peluru.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler