Uang Muka 0 Persen, Luhut Berharap Indonesia jadi Pasar Utama Mobil Listrik di Asean

- 6 November 2020, 17:48 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan berharap Indonesia jadi pasar utama kendaraan listrik ASEAN
Luhut Binsar Pandjaitan berharap Indonesia jadi pasar utama kendaraan listrik ASEAN /HO-Kemenko Marvest/.*/Antara/HO-Kemenko Marvest

"Kami juga berharap Indonesia menjadi salah satu pasar EV utama di ASEAN untuk ke depannya," ujarnya.

Pembangunan pabrik mobil listrik merupakan salah satu bentuk implementasi komitmen investasi Hyundai untuk mengembangkan mobil listrik yang telah ditandatangani di Korea Selatan pada 26 November 2019 lalu.

Menurut Luhut, komitmen investasi Hyundai tersebut juga sejalan dengan tekad pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan teknologi transportasi yang ramah lingkungan.

"Membanggakan, membawa Indonesia menjadi negara yang makin ramah terhadap lingkungan," demikian yang dituliskan Luhut di plakat yang ditandatanganinya bersama Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-Sung sesaat sebelum berkeliling pabrik.

Baca Juga: Tampan dan Multitalen, Reza Rahadian dengan 6 Film Terbaiknya Sepanjang Masa

Luhut juga menuturkan pabrik Hyundai di Indonesia tidak hanya akan menarik pasar domestik Indonesia, namun juga pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah dan negara-negara lain di mana Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bebas serta kesepakatan perdagangan.

Sebelumnya ditempat terpisah, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan ketentuan uang muka bagi pemberian Kredit/Pembiayaan Kendaraan Bermotor (KKB/PKB), untuk pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan menjadi nol persen disempurnakan Bank Indonesia (BI).

Kebijakan ini tercantum di Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 22/13/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas PBI No. 20/8/2018 tentang Rasio LTV untuk Kredit Properti, Rasio FTV untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV dan Uang Muka).

"Kebijakan ini berlaku efektif sejak 1 Oktober 2020," ujarnya, Kamis, 1 Oktober 2020.

Baca Juga: Hanya Dibatasi 20 Juta, WhatsApp Pay Meluncur di India Secara Bertahap

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RRI ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah