Meleset, Sri Mulyani akui Asumsi Makro 2020 Tak Capai Target

- 25 Agustus 2020, 20:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.*
Menteri Keuangan Sri Mulyani.* /Pikiran Rakyat

JURNALPALOPO.COM - Realisasi asumsi-asumsi makro yang dicatat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada bulan Juli meleset seluruhnya dari patokan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

"Semuanya lebih rendah dari APBN awal dan inflasi lebih rendah dari APBN awal, diakui bahwa ini adalah suatu yang cukup berat," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa secara virtual, Selasa 25 Agustus 2020.

Untuk pertumbuhan ekonomi misalnya, selama semester I/2020 tercatat -1,26%. Angka ini merupakan akumulasi dari ekonomi kuartal I/2020 yang tumbuh 2,97% dan di kuartal II/2020 yang terkontraksi 5,32%.

Baca Juga: Resep Membuat Kue Ongol-ongol yang Lembut

Baca Juga: Bocah Viral karena Ekspresi Kocaknya, Posan Tobing Kontrak Alwiansyah di Labelnya

Kemudian untuk inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) tercatat 1,54% dan inflasi year to date (ytd) atau hingga Juli 2020 sebesar 0,98%. Sementara, angka yang dipatok dalam APBN adalah 3,1%.

Sementara itu, tercatat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga Juli berada di level Rp14.608 dikutip dari Warta Ekonomi sindikasi SINDONews.

Angka tersebut lebih tinggi dari yang dipatok dalam APBN yakni di level Rp14.400. Suku bunga SBN juga tercatat lebih tinggi dari APBN, yakni 3,29% hingga Juli 2020.

Selain itu, untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga Juli sebesar US$39,98 atau sekitar Rp582 ribu per barel, jauh lebih rendah dari target APBN yang mencapai US$63 atau setara Rp918 ribu per barel. 

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x