Ekspresi Perasaan Kecewa Lewat Puisi Distilasi Alkena Karya Wira Nagara

- 14 Agustus 2020, 08:59 WIB
Wira Nagara. /Doknet.
Wira Nagara. /Doknet. /

JURNALPALOPO.COM- Beragam cara untuk mengekspresikan perasaan, salah satunya lewat sebuah puisi atau goresan pena.

Seperti salah puisi yang milik Wira Nagara yang akan kita bahas kali ini. Lewat puisi Distilasi Alkena. Puisi ini menggambarkan perasaan seseorang yang mencinta namun terkesan tak terbalas.

Setiap bait terselip kata yang begitu menyayat hati. Pemilihan kata yang lugas dan mudah dipahami pasti membuat para pembaca akan larut kedalamnya.

Baca Juga: Lima Daftar Film Shahrukh Khan yang Bisa Bikin Baper dan Air Mata Menetes

Berikut Puisi yang berjudul Distilasi Alkena gubahan Wira Nagara

Pernah bahagia kita merekah indah tanpa sedikitpun gelisah

Saat lantunan rindu adalah alasan setiap pertemuan

Saat mencintaimu bukan hanya sekedar lamunan

Semurung mendung sederas hujan

Baca Juga: Hasil Liga Champions: Atletico Madrid Tumbang 2-1, RB Leipzig Segel Tiket Semi Final

Mimpiku memuai hebat pada ketiadaan

Aku tak pernah menyesal akan keputusanmu memilihnya

Yang aku sesalkan adalah tiada sedikitpun kesempatan bagiku membuatmu bahagia

Kesalahanku, menjadikanmu alasan segala rindu 

Baca Juga: Keutamaan dan Kandungan Membaca Surah Al-Kahfi di Malam Jumat

Waktu pun mengurai tetes hujan menjadi bulir-bulir kenangan

Ia menelusup tanpa permisi membasahi nurani

merangkak naik menyusun kata yang dibicarakan oleh pelupuk

Memaksa mata bekerja mengeluarkan kalimat penuh derita

Baca Juga: Niat Beli Pocophone F1, Simak Ulasan Kelebihan dan Kekurangannya

Degub jantung menyatu detik, meyuarakan penyesalan yang runtuh menitik

Bukan perih yang aku ratapi, tapi pengertian tak pernah kau beri

Sadarlah! Aku telah mencintaimu dengan terengah-engah

Mencibir ogsigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang aku izinkan mengisi setiap rongga

Baca Juga: Berikut 5 Cara Memperkuat Hubungan dengan Pasangan

Menghempas darah dengan namamu yang mengalir membuat jantungku tetap berirama

Padamu aku jatuh hati, bahkan sebelum Tuhan merencanakan adam dan hawa diturunkan ke bumi

Kesalahanku tak pernah mencintai selain kamu

Tingkat sepi yang paling mengerikan, adalah sepi dalam keramaian

Baca Juga: Jarang Tidur Siang? Ketahui dulu Manfaat dari Tidur Siang

Mengulik rasa secara primitif dan tak mengenali dunia telah jauh mengalami perubahan

Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin? Kau memilih orang lain? 

Detik yang berbaris hanya membuat pengharapan semakin miris

Kau tak bergeming, kau tak pernah menjawab dengan alasan caraku mendambamu terlampau bising

Baca Juga: Tetap Cantik dengan Penampilan Baru, Feby Febiola Beri Dukungan bagi Pejuang Kanker

Otakku terus meneriakan penyesalan sembari bertanya tentang kenapa

Pada sikapmu yang terlalu membuat semesta menerka-nerka

Tangkupan tanganku masih saja menggenggam harap untukmu

Namun keegoisanmu membuatnya kosong laksana harapan semu

Baca Juga: Berlatar Suasana Alam, BTS akan Hibur para ARMY di In the SOOP BTS Ver

Kesalahanku isi doaku tak pernah selain namamu

Cinta tak selamanya tentang kepemilikan, tapi cinta adalah tentang keikhlasan

Segala rela aku coba tumpahkan

Pada rajutan tinta yang menulis namaku dalam undangan pernikahan

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Pikiran Negatif yang menjerat Anda

Paling tidak, aku pernah menyadari sakitnya mendamba tanpa balas peduli

Paling tidak, aku akhirnya bisa melihat sosok terbaik yang akan mendampingimu

Memakaikan cincin di jemarimu, mencium keningmu, dan bersanding bahagia berbagi senyuman dengan mu

Terimakasih atas segala rasa, pada hari itu aku pun turut mengucap bahagia

Baca Juga: Fakta Dibalik Lagu Pura-Pura Lupa Milik Mahen Mahendra, Salah Satunya di Cover dengan Bahasa Korea

Mencoba Ikhlas, walau air mata pasti mengucur deras

Kesalahanku adalah tak pernah merasa bahwa untukku kau tak pernah punya cinta. ***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x