'Tawaro', Identitas Tana Luwu yang Semakin Tergerus

- 12 Juli 2020, 22:45 WIB
'Tawaro' yang dalam bahasa Indonesianya adalah sagu.
'Tawaro' yang dalam bahasa Indonesianya adalah sagu. //The Sawerigading Institute

Kegiatan yang diinisiasi oleh The Sawerigading Institute ini bertujuan untuk mengembalikan lagi upaya melestarikan atau bahkan mengembangkan potensi tanaman sagu di Tana Luwu.

Diskusi yang rencananya akan dilaksanakan via aplikasi Zoom, Selasa, 14 Juli 2020, Pukul 19.30 WITA ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan.

Diantaranya Manji Lala, S.Gz, M.Gz (Ahli Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar), Prof. Dr. Ir. Dorothea Agnes Rampisela, M.Sc. (Guru Besar Pertanian Universitas Hasanuddin), Dr. Ir. Endang Yuli Purwani, M.Si (Peneliti Sagu di BB Litbang Pascapanen Kementan RI), Indah Putri Indriani, S.I.P., M.Si. (Bupati Luwu Utara), Ir. Rajah Indrayana (Pebisnis Makanan Olahan Sagu).

Dan sebagai penanggap antara lain Masluki, S.P., M.P. (Akademisi Universitas Cokroaminoto Palopo), Bahtiar Manadjeng, S.P. (Sekretaris Umum PISPI Sulawesi Selatan), Toufik Alansar (Pemerhati Sagu), Buhari Kahar Muzakkar (Ketua Umum Kerukunan Keluarga Luwu Raya).

Baca Juga: Tana Luwu Mewarisi Beragam Budaya, Salah Satunya Kuliner Tradisional

Diskusi ini juga akan diikuti oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Tana Luwu dengan Moderator Asri Tadda (Direktur The Sawerigading Institute).

Kegiatan ini terbuka untuk umum. Untuk mengikuti kegiatan ini, peserta tinggal memasukkan meeting ID 886 0742 7273 dan password: TANALUWU pada aplikasi Zoom.***

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x