Tana Luwu Mewarisi Beragam Budaya, Salah Satunya Kuliner Tradisional

- 25 Juni 2020, 14:13 WIB
Kapurung, Makanan Tradisional Tana Luwu. /*
Kapurung, Makanan Tradisional Tana Luwu. /* /

JURNALPALOPO.com - Kuliner adalah produk kebudayaan. Merepresentasikan selera, kreasi dan karya sebuah peradaban. Ia bisa jadi sama dengan bangunan, rumah, atau candi-candi. Sama posisinya dengan lagu-lagu dan tari-tarian. Lahir dari rasa, dan perasaan. Ia seperti sebuah seni.

Selain tari-tarian, musik tradisional, dan aneka macam ritual, Tana Luwu juga mewariskan budaya kuliner yang beragam.

Walau sudah semakin jarang, hingga kini kita masih bisa menemukan lanya-lanya, janda-janda, ataupun doko-doko sebagai kue tradisional khas Tana Luwu.

Baca Juga: Resensi Buku Tiga Dari Galigo

Kuliner tradisional merepresentasikan pengalaman lidah dalam mencerap rasa. Merepresentasikan karakter manusia. Dan merepresentasikan keanekaragaman sumberdaya alam sebuah daerah.

Seperti di daerah lain, kuliner-kuliner ini selalu didukung oleh limpahan komoditas lokal yang tumbuh subur di sepanjang Tana Luwu, seperti tepung sagu, gula aren, pohon kelapa dan buah pisang.

Sumberdaya alam yang besar ini memantik kreatifitas leluhur kita mengolah aneka bahan tersebut menjadi penganan bercita rasa tinggi.

Sampai dengan zaman milenial hari ini, kue-kue ini masih terus abadi dan selalu dicari. Mengapa demikian? Itu karena sebagian besar lidah kita masih kuat sekali dengan romantisme.

Baca Juga: KASAL: Ada 3 Komponen Fundamental yang Perlu Dimiliki Perwira AL

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x