Network
“Mimpi adalah mimpi. Jangan merubah mimpi menjadi sebuah kenyataan. Sebaik-baik mimpi adalah seburuk-buruk saat bangun. Seburuk-buruk mimpi adalah sebaik-baik saat bangun. Kan begitu,” ujar Buya Yahya.
Mimpi tidak boleh dihubung-hubungkan dengan dunia nyata sebab. Namun, ada saatnya mimpi itu terdapat kaidahnya. Jika mimpi itu baik kata Buya Yahya, maka berhusnuzanlah kepada Allah.
“Jika mimpi itu baik, husnudzonlah kepada Allah. Husnudzonlah kepada Allah semoga diberikan kebaikan,” ucap Buya Yahya.
Sebaliknya, kata Buya Yahya dalam pencerahannya, Jika mimpi itu tidak baik, maka hal itu tidak akan membahayakan. Cukup menoleh ke kiri dan meludah yang tidak ada ludahnya dan membaca doa.
Baca Juga: Dalam Islam Bolehkah Wanita yang Sedang Haid Berziarah Kubur? Ini Jawaban Buya Yahya
Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mimpi baik adalah kabar gembira dari Allah SWT. Oleh karena itu dianjurkan untuk berhusnudzon dengan mimpi baik. Jika mimpi buruk, kata Rasulullah hal itu tidak membahayakan di kehidupan nyata.
Terkait masalah menafsirkan mimpi, Buya Yahya menjelaskan dua kaidahnya.
“Dan masalah takwil mimpi, yang pertama kaidahnya jika Anda tidak ditanya untuk menakwili mimpi seseorang maka Anda jangan ikut campur. Yang kedua, jika Anda tidak tahu ilmunya, Anda tidak perlu menakwili mimpi,” kata Buya Yahya.***
