Network
JURNAL PALOPO- Saat ini belajar apa pun sangat mudah dilakukan melalui jejaring internet media sosial, yang dikenal dengan Youtube.
Bahkan banyak juga orang belajar agama baik masalah hukum Islam, sholat dan lainnya melalui Youtube tersebut. Namun apakah boleh seseorang belajar agama melalui Youtube?
Menanggapi perihal belajar agama lewat Youtube, Dai kondang asal Sumatera, Ustad Abdul Somad beri pandangan mengenai hal tersebut.
Baca Juga: Sholat Jumat Ganjil Genap Apakah Itu Sah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Menurutnya belajar agama lewat YouTube itu boleh dengan ketentuan, dan syarat sebagaimana dikutip Jurnal Palopo dari kanal YouTube Bang Riyal pada 15 Agustus 2021.
"Ngaji lewat Youtube boleh, tapi dengan syarat yang ngomong itu siapa," tegas Ustad yang biasa disapa UAS.
Menurut UAS seseorang yang belajar agama atau ngaji di Youtube itu harus jelas dia belajar dengan siapa.
Ditambahkan lagi oleh UAS bahwa, orang tersebut harus ada wujudnya atau tidak di dunia bukan karakter fiktif.
Baca Juga: Hukum Shalat Tanpa Memakai Celana Dalam, Bolehkan? Ini Penjelasan Lestari Azzahra
"Kamu mesti tau orangnya. Orangnya ada wujudnya di dunia ini," imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan di Youtube itu ada video yang mengunakan suara wanita yang tidak jelas.
Menurut UAS hal tersebut adalah fiktif dan tidak ada di dunia ini, suara dibuat-buat.
Atau bahkan karakter anime dijadikan guru.
Baca Juga: Apakah Nazar Boleh Diucapkan dalam Islam? Ini Jawaban Ustad Buya Yahya
"Jangan sampai antum belajar, nama guru kamu siapa, Naruto," ucapnya.
Pada intinya UAS menekankan kalau belajar melalui YouTube sebaiknya dengan orang yang memang dikenali seperti muballiq atau dai kondang Adi Hidayat dan lainnya.
"Jadi kalau belajar, sama siapa, sama Ustad Somad. Ustad itu ada wujudnya, ini orangnya, ini nomor hp-nya kalau tidak paham bisa ditanyakan.
"Ustad dalam ceramah Ustad yang judulnya ini saya tidak paham artinya apa, kalau begitu modelnya bisa," tutur UAS.
Baca Juga: Jodohku Suami Orang Wajarkah? Simak Ulasan Lestari Azzahra Menurut Pandangan Islam
Dirinya juga menyampaikan bahwa media itu hanyalah alat yang digunakan untuk mendapatkan ilmu.***
